GoCSRKaltim – Posyandu, sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di tingkat masyarakat, memiliki peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kesehatan ibu hamil, bayi, dan balita. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan kader Posyandu yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai.
Semangat untuk terus bergerak bagi masyarakat sekitar melalui beragam program CSR/PPM ditunjukkan melalui komitmen dari PT Indo Bara Pratama (IBP), yang dalam hal ini bekerja sama dengan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur untuk memberikan bekal ilmu dan pelatihan bagi para kader posyandu.
Mengingat tingginya angka stunting dan gizi buruk di Indonesia, pelatihan dasar kader Posyandu menjadi sangat penting. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali kader dengan pengetahuan dan keterampilan terbaru dalam memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi ibu hamil, bayi, dan balita di desanya masing-masing, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Sebanyak 25 kader Posyandu dari Desa Long Beleh Halog, Desa Long Beleh Modang, Desa Muai, dan Desa Bukit Jering, Kecamatan Kembang Janggut, Kabupaten Kutai Kartanegara mengikuti pelatihan dasar kader Posyandu yang dilaksanakan dari 23-26 September 2024.
Pembukaan pelatihan dihadiri oleh Kepala Teknik Tambang (KTT) PT IBP Sonny Prayoga, Manager Eksternal PT IBP Herman Jalung, serta Direktur Poltekkes Dr. M H. Supriadi, B., S.Kp., M. Kep (bergabung secara daring).
Dalam sambutannya, Dr. M H. Supriadi, B., S.Kp., M. Kep sangat mengapresiasi dan menyambut baik melalui program CSR/PPM dari PT IBP.
“Kami apresiasi sekali apa yang telah dilakukan oleh PT IBP ini, tentu kegiatan ini akan bermanfaat agar para kader mempunyai pembekalan yang standar sebagai salah satu layanan primer dalam siklus kehidupan karena kader posyandu merupakan garda terdepan di bidang kesehatan,” ujarnya.
Sejalan dengan itu, KTT Sonny Prayoga menyampaikan pentingnya peran kader Posyandu sebagai garda terdepan di desa-desa yang ada.
“PT IBP terus berkomitmen dalam meningkatkan kesehatan masyarakat di sekitar area perusahaan, hingga bersama mewujudkan Kecamatan Kembang Janggut tumbuh dan berkembang dengan baik,” ucapnya.
Metode pelatihan yang diberikan terdiri tiga bagian yaitu penyampaian materi oleh praktisi dan pengajar yang bersertifikat serta berpengalaman, diskusi kelompok peserta dibagi menjadi kelompok kecil untuk mendiskusikan kasus-kasus yang sering ditemui di lapangan dan yang terakhir praktik langsung yaitu Peserta dilatih untuk melakukan praktik penimbangan, pengukuran, dan memberikan konseling di Puskesmas.
Melalui pelatihan ini, diharapkan kader Posyandu dapat menjadi mitra kerja dan garda terdepan di bidang kesehatan khusunya posyandu yang handal bagi petugas kesehatan dalam mewujudkan Indonesia sehat.(ARD/Adv)
Discussion about this post