GoCSRKaltim – National Paralympic Commitee of Indonesia (NPCI) Kalimantan Timur mengirimkan 176 atlet, 76 pelatih dan ofisial, serta 36 pendamping untuk berlaga dan membersamai di Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVII 2024 di Solo, Jawa Tengah.
Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik menegaskan bahwa kehadiran atlet disabilitas patut diapresiasi. Mengingat prestasi menjadi tujuan utama mereka yang berlaga di Peparnas.
Akmal juga meminta seluruh pihak memberikan dukungan lantaran hak atlet disabilitas setara dengan atlet normal. Di Peparnas ini, dia berharap atlet disabilitas bisa berprestasi.
Ketua NPCI Kaltim, Suharyanto menargetkan Peparnas tahun ini bisa finish di 10 besar. Dia optimis karena persiapan atlet Kaltim cukup baik mulai dari menggelar Peparprov, proses seleksi hingga puslatda.
Allet Kaltim memiliki potensi meraih medali di cabang bulu tangkis, renang, atletik, bochia, dan tenis.
Peparnas XVII akan mempertandingan 20 cabang olahraga. Beberapa cabang olahraga unggulan termasuk atletik, renang, bulutangkis, tenis meja, judo, angkat berat, dan basket kursi roda. Acara ini akan diikuti oleh ratusan atlet difabel dari seluruh provinsi di Indonesia.
Para atlet disabilitas memang memiliki latar belakang yang berbeda dengan atlet-atlet yang berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON). Sebagian besar dari mereka bukanlah olahragawan yang fokus berlatih di salah satu cabang olahraga sejak usia dini sebagaimana legenda-legenda olahraga Indonesia yang sudah ada.
Yang membedakan dari atlet paralimpade adalah tekad. Keteguhan hati untuk berlatih jadi yang terbaik dalam keterbatasan fisik itulah yang membuat mereka bisa menjadi paralimpian, meski tidak melatih diri dalam satu cabang olahraga sejak kecil.
Di Peparnas Solo 2024, masyarakat Indonesia akan disuguhkan dengan perjuangan-perjuangan para atlet dengan tekad-tekad yang menyala.
Solo tidak asing dengan PEPARNAS, karena kota ini telah menjadi tuan rumah sejak penyelenggaraan pertama pada 1957. Dari 17 kali pelaksanaannya, Solo telah menjadi tuan rumah sebanyak lima kali, yaitu pada 1957, 1959, 1964, 1980, dan 1984. Setelah 40 tahun, Solo kembali menjadi tuan rumah PEPARNAS XVII.
Peparnas XVII diharapkan menjadi momentum penting bagi para atlet disabilitas Kalimantan Timur untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka di panggung nasional.
Hingga tanggal 10 Oktober 2024 pukul 08.30 WITA, Kalimantan Timur berada di posisi 13 sementara dengan mengumpulkan total 18 medali, yang terdiri dari 5 emas, 7 perak, dan 6 perunggu. Perolehan medali ini berasal dari cabang para angkat berat, para atletik, para renang, dan para tenis meja. (ARD)
Discussion about this post