GoCSRKaltim – Komitmen PT Insani Baraperkasa (IBP) terhadap pendidikan dan pengembangan masyarakat kembali dibuktikan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta), Kamis (17/4/2025). Kesepakatan ini menandai kerja sama strategis dalam mengukur efektivitas program Corporate Social Responsibility(CSR) melalui pendekatan Social Return on Investment (SROI).
Penandatanganan MoU berlangsung di kampus Unikarta dan dihadiri langsung oleh Kepala Teknik Tambang sekaligus Direktur PT IBP, Dr. Ir. H. Agus Wiramsya Oscar, S.T., M.T., C.P.I., IPU, bersama Rektor Unikarta, Prof. Dr. Ir. Ince Raden. Kolaborasi ini bertujuan mengevaluasi tingkat keberhasilan dan dampak sosial dari program Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang dijalankan oleh PT IBP di wilayah lingkar tambang, khususnya di Kutai Kartanegara.
“Unikarta tertarik setelah mendengar pemaparan kami soal SROI dalam konteks PPM. Paparan kami berlangsung hampir dua jam, menunjukkan antusiasme yang besar dari pihak kampus,” ujar Oscar disadur dari KaltimPost.
Lebih lanjut, Oscar menjelaskan bahwa PT IBP menggandeng lembaga penelitian Unikarta yang fokus pada pengembangan wilayah pedesaan untuk melakukan kajian mendalam terhadap delapan pilar program CSR yang dilaksanakan. Pendekatan SROI digunakan sebagai alat ukur transparan dalam menilai nilai sosial, ekonomi, kesehatan, dan lingkungan yang dihasilkan dari kegiatan perusahaan tambang.
“Kami ingin memastikan bahwa program unggulan yang kami jalankan benar-benar berdampak dan berkelanjutan, terutama bagi masyarakat di ring satu tambang. Dengan metode SROI, kita bisa mengetahui apakah strategi CSR yang dijalankan sudah tepat atau perlu penyesuaian,” ungkapnya.
Menurut Oscar, langkah ini juga merupakan bagian dari implementasi good mining practices dan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang menjadi komitmen perusahaan.
Di sisi lain, Rektor Unikarta, Prof. Dr. Ir. Ince Raden, menyambut baik kolaborasi ini. Ia menilai kerja sama dengan perusahaan tambang lokal seperti PT IBP memberikan nilai tambah bagi civitas akademika, terutama dalam penguatan keilmuan dan praktik langsung di lapangan.
“Kerja sama ini tidak hanya mencakup evaluasi CSR atau PPM, tetapi juga membuka peluang lebih luas seperti penyuluhan tentang good mining practice kepada mahasiswa Teknik Pertambangan, serta kegiatan magang di lokasi tambang IBP,” tuturnya.
Prof. Ince juga berharap program pasca tambang seperti revegetasi yang dilakukan PT IBP bisa melibatkan Fakultas Pertanian Unikarta. “Ini jadi kesempatan besar bagi mahasiswa kami untuk belajar langsung proses penghijauan lahan pasca tambang yang dilakukan secara nyata,” tambahnya.
Dengan adanya kolaborasi ini, PT IBP menunjukkan langkah konkret dalam mendukung pembangunan berkelanjutan, memperkuat sinergi dengan perguruan tinggi lokal, serta mengedepankan transparansi dalam program tanggung jawab sosial perusahaan.
Discussion about this post