GoCSRKaltim. Kunjungan Wisatawan Nusantara (Wisnus) ke kaltim disebut semakin meningkat. Terhitung pada periode Januari hingga 22 November 2022 tercatat mencapai 2,6 juta orang. Jumlah ini melebihi target yang dipatok sebanyak dua juta pengunjung hingga akhir tahun nanti.
Bahkan Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim pun menyebut kenaikan ini terjadi pasca turunnya kasus pandemi Covid-19.
“Tahun lalu, kami tidak berani menargetkan tinggi untuk 2022, karena masih pandemi COVID-19 yang mengharuskan berbagai kegiatan dibatasi, sehingga target yang kami tetapkan untuk tahun ini hanya dua juta wisnus,” ujar Kabid Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Kaltim, Restiawan Baihaqi, kepada media Minggu (4/12) lalu.
Baehaqi sapaannya menyebut, ketika pemerintah melonggarkan kegiatan masyarakat pada April 2022, lalu, hal ini berdampak pada banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Kaltim.

Ia mengatakan, kunjungan wisnus ke Kaltim itu bukan hanya untuk berwisata, namun untuk keperluan lain. Tapi pada akhirnya mereka juga sambil berwisata.
Selain itu, katanya, mereka yang tidak berkunjung ke objek wisata pun pasti berkorelasi dengan parekraf (pariwisata dan ekonomi kreatif), seperti menginap di hotel, makan, minum, dan membeli produk olahan UMKM, dan sejumlah produk parekraf yang dapat dinikmati di tempat atau dibawa pulang
Apalagi, saat ini Kaltim telah ditetapkan sebagai lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang berlokasi di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, sehingga banyak kunjungan ke Kaltim, baik untuk urusan kerja maupun melihat potensi usaha di kawasan IKN dan sekitarnya.
“Hampir tiap hari saya menerima pertanyaan baik langsung, lewat telepon, bahkan secara daring tentang peluang usaha apa yang bisa dikembangkan di Kaltim. Ini karena magnet IKN, maka bersyukurlah penduduk Kaltim atas penetapan presiden sebagai lokasi IKN,” terangnya.

Senada dengan Dispar Kaltim, Bank Indonesia Perwakilan Kaltim pun menyebut bahwa sektor wisata dan UMKM bisa jadi sumber perekonomian lain non-SDA.
Diketahui, ekonomi Kaltim sendiri maaih ditopang dari sektor SDA migas dan batu bara.
Hal tersebut diutarakan, Deputi Kepala Perwakilan BI Kaltim, Hendik Sudaryanto, dimana dirinya menyebut, hal ini bisa mendorong hilirisasi sektor pertambangan.
“Tidak hanya mendorong hilirisasi melalui advisory dan penguatan investasi, kami juga terus bersinergi mengembangkan potensi sektor pariwisata dan UMKM sebagai sumber perekonomian baru,” bebernya.
Terkait pengembangan pariwisata, BI Kaltim turut memberikan Bantuan Sosial Bank Indonesia dengan sinergi dan koordinasi bersama Dinas Pariwisata.

BI Kaltim juga menjalankan program multiyears penguatan SDM, kelembagaan dan UMKM Pariwisata di Kepulauan Derawan selama tiga tahun ini. “Mungkin berakhir pada tahun ini ya, tapi kami akan terus dorong di wilayah lain,” bebernya.
Dalam rangka mendorong kinerja UMKM yang berdaya saing, BI Kaltim juga telah melaksanakan berbagai program melalui sinergi dengan beberapa pihak atau instansi.
Pengembangan UMKM pada setiap level mulai dari subsisten, maju, digital, hingga ekspor. Untuk mendorong UMKM menembus pasar Ekspor, pihaknya bekerjasama dengan Export Center Surabaya melaksanakan pelatihan dan pendampingan program Export Kaltimpreneurs 2022.
“Kami membina 132 UMKM dengan total transaksi mencapai Rp5,7 milyar. Sementara itu, pengembangan UMKM Go Digital juga terus kami perkuat melalui program pelatihan reguler terkait pemasaran online serta pencatatan keuangan melalui aplikasi SI-APIK,” ungkapnya.
Hendik juga mengatakan, pada tahun ini, juga fokus mendorong pengembangan industri fesyen khususnya batik Kaltim.
Melalui pendampingan oleh desainer berskala internasional, Kaltim diproyeksikan memiliki produk berkualitas dan dapat menembus pasar nasional maupun global.
“Kami juga terus mendorong perkembangan ekonomi syariah antara lain melalui perhelatan Kaltim Sharia Festival sebagai media edukasi guna meningkatkan pengetahuan dan kapasitas para pelaku ekonomi syariah di Kaltim,” pungkasnya.(bom)
Discussion about this post