GoCSRKaltim – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) menegaskan komitmennya dalam mewujudkan pendidikan gratis yang merata dan tepat sasaran melalui program unggulan Gratispol (Gratis Pendidikan). Untuk menjamin ketepatan penggunaan dana, Pemprov kini memperketat sistem pencairan bantuan dengan melibatkan perbankan dalam proses distribusi.
Wakil Gubernur Kalimantan Timur, H Seno Aji, menjelaskan bahwa dana pendidikan dalam program Gratispol tidak akan diberikan secara tunai kepada mahasiswa, melainkan langsung masuk ke rekening dan otomatis terpotong untuk pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT). Kebijakan ini diterapkan guna mencegah penyalahgunaan dana bantuan.
“Dana ini hanya bisa digunakan untuk membayar UKT. Mahasiswa tidak bisa menariknya karena sistem perbankan langsung mengalokasikannya untuk keperluan kuliah,” ujar Seno Aji dalam keterangan pers, Selasa (25/03/2025).
63 Universitas Siap Menerima Program, Pencairan Dimulai Juli 2025
Sebanyak 63 perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta di Kalimantan Timur, akan menjadi mitra pelaksana program Gratispol. Penyaluran dana dijadwalkan bertepatan dengan penerimaan mahasiswa baru pada Juni hingga Juli 2025.
Menanggapi isu yang menyebutkan hanya universitas berakreditasi A yang dapat menerima bantuan, Seno menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar.
“Itu hoaks. Program pendidikan gratis ini berlaku untuk semua akreditasi universitas. Tidak ada diskriminasi,” tegasnya.
Fokus ke Pendidikan Gratis, Bukan Beasiswa
Program Gratispol merupakan kebijakan prioritas Gubernur Kaltim H Rudy Mas’ud (Harum) dan Wakil Gubernur H Seno Aji. Mereka menegaskan bahwa program ini berbeda dengan beasiswa pada umumnya. Gratispol menjamin pembebasan biaya pendidikan dari tingkat SMA/SMK hingga S3, tanpa seleksi berbasis prestasi atau ekonomi.
“Selama masa kepemimpinan kami, tidak ada program beasiswa. Fokus kami adalah pendidikan gratis untuk semua warga Kaltim,” tegas Seno Aji, dikutip dari kaltimtoday.co, Minggu (23/03/2025).
Selain bebas UKT hingga semester delapan, siswa SMA/SMK negeri maupun swasta serta madrasah juga akan menerima seragam gratis dari pemerintah.
Syarat: Warga Kaltim dan Berdomisili Minimal 3 Tahun
Agar program ini tepat sasaran, hanya warga ber-KTP Kalimantan Timur yang telah berdomisili minimal tiga tahun yang berhak menerima fasilitas pendidikan gratis. Kebijakan ini diterapkan untuk menghindari penyalahgunaan dari mahasiswa luar daerah yang ingin ikut menikmati fasilitas pendidikan gratis Kaltim.
Namun, bagi mahasiswa Kaltim yang memilih kuliah di luar provinsi, Pemprov tetap menyediakan skema beasiswa bersyarat, seperti memiliki IPK tertentu dan menyertakan surat keterangan tidak mampu.
Akomodasi Gratis untuk Mahasiswa dari Daerah Terpencil
Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, juga menambahkan bahwa mahasiswa asal daerah pedalaman seperti Mahakam Ulu dan Kutai Barat akan mendapatkan fasilitas tempat tinggal gratis selama menempuh pendidikan di Samarinda. Salah satu fasilitas yang disiapkan adalah Hotel Atlet Sempaja yang akan diubah menjadi asrama mahasiswa.
“Kalau diubah jadi ranjang tingkat, kita bisa tampung hingga 768 mahasiswa. Bahkan bisa lebih kalau digabung dengan asrama lain di kawasan ini,” ungkap Gubernur Rudy saat meninjau lokasi.
Hotel yang terletak dekat dengan Universitas Mulawarman ini dinilai sangat strategis dan hanya memerlukan sedikit renovasi ringan sebelum difungsikan sebagai hunian mahasiswa.
Pergub Gratispol Sedang Diproses, Pemprov Siap Implementasi Penuh
Sementara itu, Peraturan Gubernur (Pergub) tentang Pendidikan Gratispol Generasi Emas kini masih dalam tahap harmonisasi di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Namun demikian, Gubernur Rudy dan Wagub Seno Aji telah memantau langsung progres persiapan teknis program ini melalui rapat koordinasi yang digelar di Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (8/4/2025).
Dengan penerapan program Gratispol dan Jospol (Jaminan Sosial dan Kesehatan Gratis), pasangan Rudy-Seno mengukuhkan visi misi mereka dalam membangun Sumber Daya Manusia Kalimantan Timur yang unggul, adil, dan sejahtera.
Discussion about this post