GoCSRKaltim – Pendidikan adalah fondasi penting bagi kemajuan bangsa, membentuk generasi yang cerdas, kritis, dan berakhlak. Dalam semangat Sumpah Pemuda, kita mengenang perjuangan pemuda Indonesia yang bersatu demi kemerdekaan. Melalui pendidikan, generasi muda dapat melanjutkan cita-cita persatuan, memperkuat identitas bangsa, dan mewujudkan Indonesia yang maju.
Inilah yang turut diwujudkan oleh Komunitas 1000 Guru Samarinda dalam merayakan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-96 dengan melaksanakan agenda Traveling & Teaching (TNT) yang ke 26. Kegiatan unggulan sekaligus rutinitas oleh komunitas sosial yang bergerak di bidang pendidikan pedalaman ini berlangsung selama 2 hari yakni pada 26-27 Oktober 2024 yang berlokasi di SDN 014 Filial di Desa Lung Anai, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Pada TNT ke 26 kali ini diikuti oleh 15 relawan dari kalangan pemuda yang berstatus sebagai pekerja, baik swasta, negeri maupun bidang kreatif. Kegiatan kali ini juga mendapatkan dukungan dari PT Multi Harapan Utama (MHU) dan juga Go CSR Kaltim.
Desa Budaya Lung Anai yang mayoritas dihuni oleh Suku Dayak Kenyah ini terletak di area yang hampir tersembunyi namun tak begitu jauh dari pusat keramaian kota. Dari Samarinda hingga lokasi tim menempuh kurang lebih dua setengah jam.
Materi pengajaran mencakup pengetahuan umum dan kebangsaan, termasuk topik-topik seperti flora dan fauna, profesi, gizi seimbang, warna dan campurannya, pembagian waktu Indonesia, serta keberagaman Nusantara. Kegiatan ini dirancang untuk memperluas wawasan anak-anak mengenai dunia luar dan memberikan mereka motivasi untuk mengejar pendidikan yang lebih tinggi.
Azizah Nady, selaku ketua 1000 Guru Samarinda mengungkapkan harapannya semoga kehadiran 1000 Guru Samarinda kali ini dapat membawa kebahagiaan dan memberi senyuman kepada adik-adik sekolah dasar 014 Filial di Desa Lung Anai serta mengenalkan UMKM yang juga menjadi ciri khas Desa Lung Anai yaitu Rumah Cokelat Lung Anai.
“Dalam rangka mengabdi, kami, sebagai anak muda yang gemar berpetualang, ingin merasakan pengalaman mengajar. Oleh karena itu, kami memberikan kesempatan kepada teman-teman untuk mengajar di pedalaman dan berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat yang sangat autentik. Selain mengajar, kami juga mengajak relawan untuk mengenal Desa Budaya Lung Anai lebih dekat, mulai dari kesenian khas Dayak Kenyah, hingga potensi olahan cokelat khasnya,” ujarnya.
Agenda yang berlangsung selama 2 hari ini dapat dikatakan padat sekali, karena selain mengajar di SDN 014 Filial, berkunjung dan belajar di Rumah Cokelat, kawan-kawan relawan pengajar 1000 Guru Samarinda juga dimanjakan oleh penampilan Pentas Seni oleh Desa Budaya Lung Anai. Mulai dari tari penyambutan yang ditampilkan oleh adik-adik berusia 9 tahun hingga Tari Perang dan Tari Kreasi oleh pelajar SMP dan SMA yang berasal dari Desa Lung Anai.
“Tak kalah menakjubkan, selain disuguhkan oleh pentas seni dan makanan khas Desa Lung Anai kawan-kawan 1000 Guru Samarinda juga dimanjakan oleh lingkungan sekitar desa yang masih asri. Setelah mengajar, kawan-kawan pun menikmati hingga hari kedua seperti sungai desa yang bersih hingga senam bersama warga desa.” ucap M. Penza Rizky selaku Koordinator Lapangan.
Pak Lukas Nay selaku Kepala Desa Lung Anai menuturkan terima kasih sebesar-besarnya atas kunjungan Komunitas 1000 Guru Samarinda ke Desa Budaya Lung Anai. “Terima kasih atas support, wawasan, ilmu, kebersamaan dan lain-lainnya. Kamu masih berharap selanjutnya bisa dapat datang kembali lagi di Desa Budaya Lung Anak jika masih berkesempatan. Kiranya Tuhan memberkati seluruh Komunitas 1000 Guru.” disampaikan oleh Kepala Desa Lung Anai dengan haru.
Di sisi lain, Muslim Gunawan, Community Development Superintendent PT MHU, mengutarakan kesannya setelah turut serta dalam mengajar “Saya sangat senang sekali hari ini karena 1000 guru ini benar-benar keren dalam mengelola dan menjalankan programnya. Talenta dari 1000 guru dan Go CSR Kaltim juga sangat luar biasa. Mereka berhasil mendidik anak-anak dengan cara yang menyenangkan, sehingga anak-anak merasa bahagia dan terinspirasi. Contohnya, saat diminta menunjukkan peta, semua berhasil karena metode mengajarkannya yang sangat menyenangkan. Kuncinya adalah guru harus bisa membuat pembelajaran menyenangkan. Seperti pengalaman saya dulu, jika saya memiliki guru yang menyenangkan—misalkan mata pelajaran matematika—maka saya dengan mudah sekali mengikuti pelajaran matematika,” tuturnya.
PT MHU berpartisipasi dalam memberikan ragam donasi untuk murid dan sekolah yang dikolaborasikan dengan 1000 Guru Samarinda, mulai dari tas sekolah, ATK, keperluan sekolah, hingga papan atau plang nama sekolah.
Kolaborasi lintas sektor seperti inilah yang turut bisa menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang dan memastikan bahwa setiap anak memiliki kesempatan untuk mengejar impian mereka.
Discussion about this post