Senin, Desember 8, 2025
  • Contact
  • About Us
Go CSR Kaltim
  • Home
  • CSR News
  • Jurnal Asa
  • Masyarakat Harus Tahu
  • Politik
  • Serba Serbi
  • Advertorial
No Result
View All Result
  • Home
  • CSR News
  • Jurnal Asa
  • Masyarakat Harus Tahu
  • Politik
  • Serba Serbi
  • Advertorial
No Result
View All Result
  • Contact
  • About Us
Go CSR Kaltim
No Result
View All Result
Home Masyarakat Harus Tahu

Pertamina Klaim Tak Mungkin Solar di Samarinda Langka

Agustus 30, 2022
in Masyarakat Harus Tahu
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

SAMARINDA. Area Manager Communication dan CSR Regional Kalimantan, Susanto August Satria membantah bahwa kelangkaan solar di Samarinda akibat kurangnya kuota dari Pertamina.

Menurutnya dengan data yang ada sekarang justru malah akan terjadi over kuota solar di Samarinda.

Sebagai informasi sampai 14 Agustus 2022, konsumsi solar realisasinya itu sudah mencapai 29.909 KL dari kuota tahun 2022 sebesar 48.002 KL.

“Tidak mungkin kalau misalnya kita bilang tidak ada solar di Samarinda. Karena kita salurkan setiap hari,” ujar Satria sapaannya kepada GoCSRKaltim, Minggu (28/8) kemarin.

Terkait adanya oknum pengetap solar, Pertamina menyebut, bahwa ada referensi yang telah ada dari BPH Migas. Di mana Wali Kota Samarinda, Andi Harun mengeluarkan surat edaran bahwa khusus untuk truk hanya boleh mengisi 120 liter perharinya.

Tetapi aturan tersebut dinilai tidak cukup, karena masih berpotensi terjadinya penyelewengan, maka dilakukan pemberlakuan fuel card 2.0. “Verifikatornya kita melibatkan dari Dinas Perhubungan,” tegasnya.

“Karena di situ juga Dishub mempunyai wewenang dan mempunyai kepentingan untuk keselamatan berkendaraan,” tegasnya.

Mengenai harga BBM bersubsidi, ia menuturkan bahwa yang menentukan harga adalah pemerintah pusat bukan Pertamina.

Pertamina tugasnya hanya sebagai operator dan menyalurkan. Lain halnya untuk BBM yang non subsidi, Pertamina dari keputusan ESDM itu bisa untuk melakukan penyesuaian.

Menurutnya salah satu penyebab dirasakannya kelangkaan adalah karena Samarinda telah memasuki setelah Covid-19.

“Sekarang sudah pasca Covid-19 ya, mobilitasnya meningkat, terus aktifitas ekonominya juga semakin membaik.Tapi kalau itu apakah antrean karena BBMnya langka, solarnya ada kok. Cuma konsumsinya banyak, meningkat” bebernya.

Terkait dengan oknum-oknum yang melakukan penyelewengan terhadap fuel card, menurutnya itu merupakan tindak pidana secara personal dan yang kemudian berkewajiban menindaknya adalah aparat penegak hukum.

“Kecuali SPBU itu dia 2 jam datang terus datang lagi dan dilayani itu salah” tutupnya. (bom)

ShareTweetSend
Previous Post

Cegah Banjir Kembali Terjadi, Komisi III Minta Perusahaan Bangun Drainase

Next Post

Menteri Perdagangan Blusukan ke Pasar di Samarinda, Soroti Harga Telur Ayam

Discussion about this post

No Result
View All Result
  • 4 ALASAN KENAPA KAMU HARUS MEMBUKA USAHA SENDIRI

    4 Alasan Kenapa Kamu Harus Membuka Usaha Sendiri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sejarah CSR Dunia ke Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bersiap! Program Beasiswa Gratispol Segera Dibuka, Begini Mekanisme Pendaftarannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Resmi! Mulai 14 Februari, Pembayaran Parkir Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan Secara Non-Tunai

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Cecep, PNS yang Sukses Jadi Petani Hidroponik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Go CSR Kaltim merupakan media digital yang berfokus pada bidang Corporate Social Responsibility (CSR). Media ini berdiri dibawah manajemen PT Seraung Multi Media.

Contact Us

Jalan Wijaya Kusuma XII Nomor 7
Samarinda – Kalimantan Timur 75243

 

admin@gocsrkaltim.com

+62 541 590 2010

  • About Us
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

Our Segment

  • Advertorial
  • CSR News
  • Jurnal Asa
  • Masyarakat Harus Tahu
  • Politik
  • Semua
  • Serba Serbi

Afiliasi:

No Result
View All Result
  • Home
  • CSR News
  • Masyarakat Harus Tahu
  • Jurnal Asa
  • Politik
  • Serba Serbi
  • Advertorial
  • About Us
  • Contact

© 2024