SAMARINDA. Beberapa pekan lalu, akses menuju Kutai Barat (Kubar) terendam banjir. Akibat genangan air sepanjang lebih kurang 50 meter itu sempat membuat macet dan antrean kendaraan panjang.
Hal itu disampaikan , Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Veridiana Huraq Wang bahwa dirinya mendapat laporan akses terputus.
Politisi PDIP itu menyampaikan akses yang tergenang banjir berada di Kecamatan Lambing, Muara Lawa.
Komisi III mendata, ada tiga perusahaan yang beraktivitas di sana. Ada beberapa dari anak perusahaan Bayan Group dan PT TCM.
“Disinyalir banjir tersebut akibat aktivitas pertambangan di daerah tersebut, sepanjang kira-kira 50 meter,” bebernya.
Menjawab permasalahan ini, DPRD Kaltim melalui Komisi III pun menggelar rapat dengan instansi terkait mengenai tindak lanjut permasalahan banjir pada Jalan Nasional Ruas SP Blusuh sampai SP 3 Damai, (daerah Kajuq Kecamatan Muala LawaKubar) 20 September lalu.

Dalam keterangannya, Very pun menyebut memang ada curah hujan yang cukup tinggi. Selain itu, ada juga pengerjaan gorong-gorong yang belum maksimal.
Sehingga pihaknya meminta, agar gorong-gorong inj diselesaikan. Pihak perusahaan terdekat juga diminta standby untuk melakukan pemompaan saat hujan tiba.
“Kita sudah sampaikan dan kita minta dalam waktu satu minggu ini jalan yang rusak bisa segera diperbaiki. Dan kami akan cek kesana apakah ini diperbaiki, ” tegasnya.
Perusahaan pun diminta untuk berkolaborasi dengan pemerintah mengatasi permasalahan ini. Dimana, kondisi jalan yang ada disebut bagai palung sehingga menjadi tempat berkumpulnya air. Di samping itu kegiatan perusahaan dipastikan akan semakin besar dan berdampak pada kondisi banjir yang ada.
Menanggapi hal ini, Kepala ESDM Kaltim, Munnawar melalui Kabid Minerba Azwar Busra menjelaskan, memang kondisi drainase air di sekitar kawasan tersebut menjadi penyebab utama.
Sehingga ketiga perusahaan yang ada diminta untuk berkomitmen mengatasi hal tersebut dengan memperbaiki gorong-gorong yang sedang dibuat saat ini.
“Kami juga menekankan pada area yang terbuka dan belum direklamasi agar segera dilakukan reklamasi. Karena selain curah hujan air ini juga berasal dari sana, ” tegasnya.
Sementara itu pihak perusahaan dalam hal ini, PT FKP yang merupakan anak dari Bayan Group menjelasakan bahwa pada saat terjadi banjir , pihaknya bersama PT TCM telah membentuk tim untuk membantu warga dengan melakukan evakuasi pada jalur yang tergenang banjir.

Hal ini diungkapkan oleh KTT PT FKP, Alexander Liku di mana pihaknya membuka jalan tambang agar dapat diakses warga untuk sementara menunggu air surut.
“Kami juga menempatkan pompa untuk melakukan pemompaan, ” ucapnya.
Alex juga menuturkan bahwa akan melakukan perbaikan gorong-gorong agar jalur keluar air ke depannya bisa lebih maksimal.
Bahkan Alex menegaskan, saat air telah surut perusahan dalam hal ini PT FKP langsung melakukan perbaikan dan nantinya bersama PT TCM akan melakukan pengaspalan kembali jalan yang rusak akibat banjir agar dapat dilalui seperti sedia kala. (bom)
Discussion about this post