SAMARINDA. Area Manager Communication dan CSR Regional Kalimantan, Susanto August Satria membantah bahwa kelangkaan solar di Samarinda akibat kurangnya kuota dari Pertamina.
Menurutnya dengan data yang ada sekarang justru malah akan terjadi over kuota solar di Samarinda.
Sebagai informasi sampai 14 Agustus 2022, konsumsi solar realisasinya itu sudah mencapai 29.909 KL dari kuota tahun 2022 sebesar 48.002 KL.
“Tidak mungkin kalau misalnya kita bilang tidak ada solar di Samarinda. Karena kita salurkan setiap hari,” ujar Satria sapaannya kepada GoCSRKaltim, Minggu (28/8) kemarin.
Terkait adanya oknum pengetap solar, Pertamina menyebut, bahwa ada referensi yang telah ada dari BPH Migas. Di mana Wali Kota Samarinda, Andi Harun mengeluarkan surat edaran bahwa khusus untuk truk hanya boleh mengisi 120 liter perharinya.
Tetapi aturan tersebut dinilai tidak cukup, karena masih berpotensi terjadinya penyelewengan, maka dilakukan pemberlakuan fuel card 2.0. “Verifikatornya kita melibatkan dari Dinas Perhubungan,” tegasnya.
“Karena di situ juga Dishub mempunyai wewenang dan mempunyai kepentingan untuk keselamatan berkendaraan,” tegasnya.
Mengenai harga BBM bersubsidi, ia menuturkan bahwa yang menentukan harga adalah pemerintah pusat bukan Pertamina.
Pertamina tugasnya hanya sebagai operator dan menyalurkan. Lain halnya untuk BBM yang non subsidi, Pertamina dari keputusan ESDM itu bisa untuk melakukan penyesuaian.
Menurutnya salah satu penyebab dirasakannya kelangkaan adalah karena Samarinda telah memasuki setelah Covid-19.
“Sekarang sudah pasca Covid-19 ya, mobilitasnya meningkat, terus aktifitas ekonominya juga semakin membaik.Tapi kalau itu apakah antrean karena BBMnya langka, solarnya ada kok. Cuma konsumsinya banyak, meningkat” bebernya.
Terkait dengan oknum-oknum yang melakukan penyelewengan terhadap fuel card, menurutnya itu merupakan tindak pidana secara personal dan yang kemudian berkewajiban menindaknya adalah aparat penegak hukum.
“Kecuali SPBU itu dia 2 jam datang terus datang lagi dan dilayani itu salah” tutupnya. (bom)
Discussion about this post