GoCSRKaltim – Ekonomi Kalimantan Timur (Kaltim) diprediksi akan mengalami transformasi besar seiring dengan pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang diproyeksikan menjadi pusat pertumbuhan baru. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim, Yuslianto, menyampaikan hal ini pada Jumat (20/12/2024), mengungkapkan bahwa IKN menjadi kunci keberlanjutan ekonomi daerah ini.
Yuslianto menegaskan, cadangan batu bara yang saat ini menjadi tulang punggung ekonomi Kaltim diperkirakan akan habis dalam beberapa tahun mendatang. Oleh karena itu, pengembangan IKN yang telah menetapkan berbagai klaster industri strategis sangat penting untuk menjaga keberlanjutan ekonomi Kaltim ke depan.
“Kuncinya ada di IKN. Ekonomi Kaltim ke depan sangat bergantung pada pengembangan klaster-klaster industri yang telah ditetapkan IKN,” ungkap Yuslianto.
IKN akan menjadi pusat inovasi, dengan pengembangan beberapa klaster industri yang dirancang untuk mempercepat transformasi ekonomi Kaltim. Salah satu klaster tersebut adalah klaster industri teknologi bersih, yang berfokus pada penerapan teknologi ramah lingkungan untuk mendukung keberlanjutan. Ini juga sejalan dengan upaya Indonesia menuju transisi energi yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Selain itu, IKN akan mengembangkan klaster farmasi terintegrasi, yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian dan inovasi di sektor kesehatan, mulai dari penelitian hingga produksi. Klaster ini diharapkan dapat memajukan industri farmasi Indonesia, mengurangi ketergantungan pada impor bahan obat, dan mendorong kesehatan masyarakat.
Tak kalah penting, klaster industri pertanian berkelanjutan juga menjadi bagian dari strategi ekonomi IKN. Dengan fokus pada praktik pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, klaster ini akan mendukung ketahanan pangan Indonesia dalam jangka panjang, sekaligus membuka peluang untuk peningkatan ekspor hasil pertanian.
Sektor pariwisata juga tidak luput dari perhatian. IKN akan mengembangkan klaster ekowisata dan wisata kesehatan yang memadukan keindahan alam Kaltim dengan layanan kesehatan premium. Hal ini akan menarik wisatawan domestik dan internasional, sekaligus menggerakkan sektor pariwisata dan ekonomi lokal.
Selain itu, klaster bahan kimia lanjutan di IKN bertujuan untuk memproduksi bahan kimia bernilai tambah tinggi, yang penting untuk berbagai sektor industri, sementara klaster energi rendah karbon dan pertambangan akan mendukung transisi menuju energi yang lebih ramah lingkungan dan praktik pertambangan yang lebih berkelanjutan.
“Melalui klaster-klaster ini, IKN akan menjadi pusat inovasi dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia,” tambah Yuslianto.
Dengan langkah-langkah strategis tersebut, IKN tidak hanya akan mengubah wajah Kalimantan Timur, tetapi juga membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Fokus pada pengembangan industri ramah lingkungan, kesehatan, pertanian berkelanjutan, dan pariwisata kesehatan menjadi pijakan utama bagi Kaltim menuju masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan.
Discussion about this post