GoCSRKaltim – Permasalahan sampah, baik organik maupun anorganik, masih menjadi tantangan besar dalam pengelolaan lingkungan. Menyikapi hal tersebut, PT Pamapersada Nusantara site BAYA (PAMA BAYA) mengambil langkah konkret dengan mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos. Sampah organik yang berasal dari sisa dapur dan daun kering di sekitar mess PAMA BAYA diproses menjadi pupuk kompos yang bermanfaat bagi masyarakat.
Sebagai bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR), PAMA BAYA menyalurkan 675 kilogram pupuk kompos kepada masyarakat pada Sabtu (15/2). Penyerahan pupuk dilakukan oleh perwakilan CSR PAMA BAYA, Ghani Rasyid Ning, kepada dua penerima manfaat, yaitu Posyandu Sejahtera I dan Kelompok Wanita Tani (KWT) Pariaman Mandiri di Desa Bukit Pariaman.
“Posyandu Sejahtera I menerima pupuk kompos untuk mendukung tanaman obat keluarga (TOGA), sementara KWT Pariaman Mandiri—yang merupakan bagian dari Program Kampung Iklim (Proklim) binaan PAMA BAYA di Dusun Suka Sari—menggunakan pupuk ini untuk budidaya cabai,” jelas Ghani.

Ketua Proklim Suka Sari, Paiman, menyampaikan apresiasinya kepada PAMA BAYA atas dukungan yang terus diberikan. “Proklim kami telah meraih strata Utama pada tahun 2023, namun PAMA BAYA tetap konsisten membina dan mendukung berbagai kegiatan kami,” ujar Paiman.
Selain sebagai bagian dari program CSR, inisiatif ini juga merupakan strategi pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan. Ghani menambahkan bahwa sampah plastik dipilah dan dikelola melalui Bank Sampah binaan, sedangkan sampah organik diolah menjadi pupuk kompos di Rumah Kompos Mess PAMA BAYA. “Kami berharap langkah ini dapat mengubah sampah menjadi berkah bagi masyarakat sekitar,” tutupnya.
Langkah PAMA BAYA dalam pengelolaan sampah ini tidak hanya membantu mengurangi limbah, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat setempat. (Adv)
Discussion about this post