GoCSRKaltim – Wastra Kriookng telah ditetapkan sebagai salah satu sentra kerajinan di dalam wilayah Kutai Barat. Kriookng merupakan sebuah warisan seni ukir khas suku Dayak Tunjung dengan keterampilan mengukir & menjahit serta kreativitas memadupadankan helai demi helai potongan kain hingga terciptalah ukiran-ukiran indah dan cantik pada setiap sudut pakaian.
Kerajinan ini lebih tepatnya berasal dari Kampung Melapeh Kecamatan Linggang Bigung Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.
Kriookng bukan hanya sekedar keterampilan dan kreativitas para pengrajinnya, tetapi juga memori dan warisan leluhur yang memiliki beragam makna filosofis di balik setiap motifnya. Keindahan dan keunikan motifnya menjadikan Wastra Kriookng sebagai salah satu produk budaya yang patut dijaga dan dilestarikan.
Sejarah dan Penemuan Motif
Wastra Kriookng memiliki sejarah panjang dalam tradisi masyarakat Kutai Barat. Kata “Kriookng” berasal dari Bahasa Dayak Tunjung yang artinya melubangi.
Pada dasarnya, motif-motif Kriookng sarat akan pesan-pesan tentang kehidupan.
Motif-motif ukiran Kriookng sebagian terinspirasi dari ukiran-ukiran yang ada di lingkungan kampung yang memang sudah ada sejak zaman dulu.
Pengerjaannya pun membutuhkan waktu yang cukup lama, mulai dari membuat ukiran di kertas, membuat cetakan, menggambar kain hingga menjahit semua dilakukan dengan manual. Setelah puluhan tahun, akhirnya pada tahun 2020 sudah ada 7 motif yang dipatenkan menjadi hak cipta.
Ketujuh motif tersebut adalah kriookng ketau (rok), belanai (guci), naga, alaau (pagar), kelebet (perisai), kodook (kura-kura), dan cihiiq (tiang). Motif-motif ini mencerminkan kehidupan sehari-hari, alam, serta nilai-nilai spiritual masyarakat setempat dan mengadopsi simbol, benda, serta hewan yang lekat dengan filosofi hidup, pengalaman, dan tradisi lokal.
Eksistensi Wastra Kriookng
Beragam produk telah dihasilkan dari motif Kriookng, tidak hanya kain, tetapi juga tas, selendang, dompet, jaket, masker, penutup kepala, taplak meja, sarung bantal, dan lainnya.
Ketujuh motif Kriookng pernah dipamerkan di ajang internasional seperti Hong Kong Fashion Week (HKFW), International Fashion Show & Gala Dinner World Craft Cities Network di Malaysia dan Indonesia Fashion Week (IFW yang diadakan di Jakarta Convention Center, Senayan.
Motif Kriookng bisa menjadi ukiran ikonik pada berbagai produk kerajinan pelaku usaha di Kutai Barat karena mengandung nilai filosofis yang mencerminkan kehidupan masyarakat lokal.
Potensi dan Masa Depan
Wastra Kriookng memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai produk unggulan daerah. Dukungan pemerintah dalam bentuk pelatihan dan bantuan pemasaran sangat diperlukan untuk memberdayakan para penenun.
Selain itu, pengenalan Wastra Kriookng melalui berbagai pameran dan media sosial dapat meningkatkan kesadaran dan minat masyarakat terhadap kain tradisional ini.
Jika dikelola dengan baik, Wastra Kriookng tidak hanya akan menjadi sumber penghidupan yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat, tetapi juga simbol kebanggaan budaya Kutai Barat. (NHW)
Discussion about this post