Rabu, November 19, 2025
  • Contact
  • About Us
Go CSR Kaltim
  • Home
  • CSR News
  • Jurnal Asa
  • Masyarakat Harus Tahu
  • Politik
  • Serba Serbi
  • Advertorial
No Result
View All Result
  • Home
  • CSR News
  • Jurnal Asa
  • Masyarakat Harus Tahu
  • Politik
  • Serba Serbi
  • Advertorial
No Result
View All Result
  • Contact
  • About Us
Go CSR Kaltim
No Result
View All Result
Home Semua

Gawat! Ubur-Ubur di Pulau Kakaban Tiba-Tiba Menghilang, Pemkab Berau Lakukan Investigasi

Desember 28, 2023
in Semua, Masyarakat Harus Tahu
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

GoCSRKaltim – Pulau Kakaban di kawasan Kepulauan Derawan Kabupaten Berau merupakan salah satu surga tersembunyi dan ikon wisata dari Benua Etam. Tak hanya disuguhi pemandangan bahari yang mengagumkan, tetapi Pulau Kakaban menyimpan harta karunnya tersendiri.

Di pulau ini, menjadi rumah bagi ubur-ubur yang tidak menyengat, berbeda dengan ubur-ubur lainnya, dan ini menjadi salah satu keunikan yang bisa dihitung jari di Indonesia hingga dunia.

Tetapi, baru-baru ini, ubur-ubur tidak menyengat itu tiba-tiba menghilang dari Pulau Kakaban , dan menjadi pertanyaan para wisatawan terutama mereka yang biasa berinteraksi dengan hewan tersebut. Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau langsung mengambil langkah serius.

Pemkab Berau akan menutup salah satu lokasi wisata unggulan, yakni Pulau Kakaban. Akses masuk ke danau tersebut ditutup, gegara menghilangnya ubur-ubur langka di titik pintu masuk utama menuju Danau Kakaban.

Keputusan tersebut didapatkan dari hasil rapat tim koordinasi, antara Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Berau, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), BKSDA Kaltim dan anggota tim lainnya, di Disbudpar Berau, Rabu (27/12/2023).

Saat dikonfirmasi usai rapat, Kepala Disbudpar Berau Ilyas Natsir, menyatakan ditutupnya lokasi wisata tersebut lantaran pihaknya bakal mendorong penelitian lebih lanjut terkait kondisi objektif yang terjadi di dalam danau tersebut.

Demi mendukung penelitian tersebut, pihaknya bakal melibatkan peneliti dari Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN).

Rencananya, tim bakal terjun langsung ke Danau Kakaban, untuk mengambil sampel air dan ubur-ubur untuk jalani uji laboratorium.

“Jadi, kami tutup sementara. Ini demi kelangsungan hidup biota laut, ubur-ubur langka itu,” ujar Ilyas.

Dijelaskan, dari data sementara didapati perubahan suhu air yang membuat ubur-ubur mencari lokasi akar pohon bakau alias mangrove untuk berteduh dan berenang.

Kemudian, curah hujan yang tinggi diduga menjadi penyebab tingkat keasaman air danau jadi meningkat.

Terakhir, masalah wisatawan yang tidak tertib untuk membasuh diri sebelum berenang di danau tersebut.

Walhasil, bahan kimia yang berasal dari sun blok, bahan kimia dari make up lainnya, menyatu dengan air dan mengakibatkan kualitas air jadi berkurang.

“Tapi ini kami teliti dulu lebih lanjut,” ucapnya.

Ilyas menegaskan, pihaknya tidak tahu sampai kapan danau tersebut ditutup dari kunjungan wisatawan. Sebab, pihaknya memastikan terlebih dahulu hasil penelitian dikeluarkan oleh tim YKAN.

“Nah, itu yang belum dapat kami pastikan. Yang jelas, bila kondisi sudah stabil, Kakaban kami akan buka kembali,” ujarnya.

Ihwal rencana penutupan, pihaknya bakal menerbitkan surat edaran ke masyarakat “Bumi Batiwakkal” dan agen perjalanan. Surat tersebut akan diterbitkan pada Kamis (28/12/2023).

“Suratnya kami edarkan besok. Setelah ditandatangani oleh bupati, wabup dan sekda,” tutur Ilyas.

Pihaknya mengutarakan permohonan maaf kepada wisatawan yang telah berencana berkunjung ke Danau Kakaban, khususnya yang telah memesan tiket jauh hari.

Dia meminta, para agen perjalanan dapat mengalihkan paket wisata ke lokasi wisata lainnya yang masih berada di kawasan Pulau Maratua.

“Kami mohon maaf untuk ketidaknyamanan ini. Ini demi menjaga habitat ubur-ubur langka yang jadi primadona di Kakaban,” tutur Ilyas.

Disadur dari Berauterkini.com

Tags: berauderawankakabanubur-ubur
ShareTweetSend
Previous Post

Hingga Akhir 2023 Ini, Baru 5 Masyarakat Hukum Adat yang Mendapat Pengakuan Pemprov Kaltim

Next Post

Duh! Ternyata Ini Biang Keroknya Antrean di SPBU Hasil Temuan Pertamina

Discussion about this post

No Result
View All Result
  • 4 ALASAN KENAPA KAMU HARUS MEMBUKA USAHA SENDIRI

    4 Alasan Kenapa Kamu Harus Membuka Usaha Sendiri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sejarah CSR Dunia ke Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bersiap! Program Beasiswa Gratispol Segera Dibuka, Begini Mekanisme Pendaftarannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Resmi! Mulai 14 Februari, Pembayaran Parkir Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan Secara Non-Tunai

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Cecep, PNS yang Sukses Jadi Petani Hidroponik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Go CSR Kaltim merupakan media digital yang berfokus pada bidang Corporate Social Responsibility (CSR). Media ini berdiri dibawah manajemen PT Seraung Multi Media.

Contact Us

Jalan Wijaya Kusuma XII Nomor 7
Samarinda – Kalimantan Timur 75243

 

admin@gocsrkaltim.com

+62 541 590 2010

  • About Us
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

Our Segment

  • Advertorial
  • CSR News
  • Jurnal Asa
  • Masyarakat Harus Tahu
  • Politik
  • Semua
  • Serba Serbi

Afiliasi:

No Result
View All Result
  • Home
  • CSR News
  • Masyarakat Harus Tahu
  • Jurnal Asa
  • Politik
  • Serba Serbi
  • Advertorial
  • About Us
  • Contact

© 2024