GoCSRKaltim – Komitmen Bank Sampah Binsik Kabupaten Paser dalam mengembangkan inovasi pengelolaan sampah berbasis pemberdayaan masyarakat kembali mendapat apresiasi. Bank sampah terbesar di Kalimantan Timur (Kaltim) ini menerima Piagam Penghargaan CSR Pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG) dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMD) Kaltim.
Penghargaan tersebut diserahkan dalam gelaran TTG ke-XI Provinsi Kalimantan Timur yang berlangsung di Lapangan Luar Stadion Panglima Sentik, Penajam Paser Utara (PPU), baru-baru ini.
Direktur Bank Sampah Binsik Paser, Achmad Zidan, menjelaskan bahwa sejak tahun 2020, pihaknya secara aktif melibatkan rukun tetangga (RT) dan masyarakat desa dalam proses pengelolaan sampah, baik plastik, organik, maupun non-organik.
“Program kami tidak hanya berfokus pada pemilahan dan pengumpulan sampah, tetapi juga menciptakan nilai tambah melalui inovasi pengolahan limbah berbasis teknologi sederhana yang bisa diterapkan langsung oleh masyarakat desa,” ujar Zidan, Jumat (2/5/2025).
Salah satu inovasi unggulan Bank Sampah Binsik adalah pemanfaatan tempurung kelapa sebagai bahan baku produk kreatif desa. Inisiatif ini berhasil mengantarkan desa binaan Binsik meraih peringkat keempat dalam kategori produk olahan desa terbaik se-Kaltim.
Tak hanya itu, setiap bulannya bank sampah ini mampu mendaur ulang hingga 120 ton sampah yang dikirim ke perusahaan daur ulang di Jawa Timur, mencakup plastik, kertas, kaleng, hingga limbah rumah tangga organik dan anorganik.
Untuk jenis sampah yang tidak memiliki nilai jual seperti tutup botol dan label plastik, Bank Sampah Binsik mengembangkan teknologi leleh plastik sederhana untuk memproduksi paving block plastik, sebagai upaya menciptakan solusi mandiri yang berkelanjutan.
“Langkah ini menjadi bagian dari upaya kami untuk menjadikan bank sampah bukan sekadar tempat menabung sampah, tapi juga sebagai pusat inovasi teknologi tepat guna di tingkat desa. Dampaknya terasa langsung bagi masyarakat, terutama dalam peningkatan kesejahteraan,” tutup Zidan.
Penghargaan ini menjadi bukti bahwa inovasi pengelolaan sampah di Kalimantan Timur mampu bersaing dan memberikan dampak nyata bagi lingkungan serta ekonomi lokal.
Discussion about this post