GoCSRKaltim – Dalam rangka mengoptimalkan peran serta kader posyandu dalam menekan angka gizi buruk dan kasus stunting di desa binaan, PT Pamapersada Nusantara Site BAYA (PAMA BAYA) bekerja sama dengan Puskesmas Separi III dengan menggelar pelatihan Pertumbuhan dan Perkembangan Balita di aula Puskesmas Separi III selama dua hari 25-26 April 2024.
Acara dihadiri Corporate Social Responibility (CSR) Officer PAMA BAYA, Edwan Akhrizani dan perwakilan desa binaan Bambang Irawan selaku Sekretaris Desa Mulawarman.
Pelatihan ini diikuti 30 kader dari 15 posyandu di lima desa di sekitar operasional perusahaan, dengan Narasumber dari Ahli Gizi Dinas Kesehatan Kukar, Serianti dan 2 orang staff ahli gizi Puskesmas Separi III, Mailia Yunda Suryadi dan Sri Wahyuningsih.
Ada 10 Materi yang disampaikan secara Teori dan Praktik. Tujuan pelatihan masing masing kader posyandu dapat memantau pertumbuhan dan perkembangan balita binaanya, berperan serta aktif dalam menurunkan angka gizi buruk/stunting di area kerjanya, dan dapat meningkatkan angka kunjungan balita dalam setiap kegiatannya
Project Manager PAMA BAYA Fedo Ferdiansyah melalui CSR Officer Edwan Akhrizani menyampaikan kegiatan ini merupakan komitmen CSR PAMA BAYA dalam bidang kesehatan dalam mendukung program pemerintah untuk menekan angka stunting dan gizi buruk di masyarakat.
Selanjutnya, dikatakan pelatihan ini dilaksanakan mengingat masih kurangnya pemahaman dan keterampilan pelayanan kader secara mandiri sehingga menggantungkan pada petugas kesehatan dan puskesmas.
Diharapkan, setelah pelatihan ini masing -masing kader posyandu dapat memantau pertumbuhan dan perkembangan balita binaanya, berperan serta aktif dalam menurunkan angka gizi buruk/stunting di area kerjanya, dan dapat meningkatkan angka kunjungan balita dalam setiap kegiatan posyandu.
Dalam sambutannya Kepala Puskesmas Separi III, Yusuf Riduan menegaskan Posyandu merupakan pusat pelayanan kesehatan masyarakat disana mereka dapat melakukan konsultasi kesehatan dan mendapatkan pelayanan kesehatan.
Peran serta kader dalam upaya peningkatan status gizi balita merupakan hal yang sangat penting guna mendukung program pemerintah mengatasi gizi buruk dengan revitalisasi posyandu.
Dalam melaksanakan tugasnya kader harus memahami perannya sesuai dengan fungsi 5 meja, kader terlebih dahulu harus memahami tentang status gizi dan bagaimana cara meningkatkan status gizi pada posisi gizi buruk.
“Untuk itu, saya berterima kasih kembali kepada PT Pamapersada Nusantara yang masih konsisten peduli terhadap kasus stunting dan pengembangan kader,” Ungkapnya.
Discussion about this post