GoCSRKaltim – Kalimantan Timur (Kaltim) mencatatkan prestasi luar biasa di sektor pariwisata. Berdasarkan data terbaru yang disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur, Yusniar Juliana, dalam program Publika TVRI Kaltim Rabu (02/10/2024),
Kaltim berhasil meraih peringkat kedua nasional dalam Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel, hanya kalah dari Bali. Pada Agustus 2024, tingkat hunian hotel di Kaltim mencapai 67 persen. Mengalami peningkatan signifikan sebesar 8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Pencapaian ini menjadi prestasi luar biasa bagi Kaltim. Tingkat hunian kamar hotel yang mencapai 67 persen ini membawa Kaltim menduduki peringkat dua di Indonesia setelah Bali,” jelas Yusniar dengan bangga.
Tidak hanya itu, Kaltim juga mencatatkan kenaikan jumlah kunjungan wisatawan. Sepanjang Agustus 2024, tercatat 527 kunjungan wisatawan. Secara keseluruhan, dari Januari hingga Juli 2024, kunjungan wisatawan mencapai sekitar 2.400 kunjungan, naik dari 2.000 kunjungan pada periode yang sama tahun 2023.
“Angka ini menunjukkan peningkatan minat wisatawan untuk menjelajahi keindahan alam dan budaya Kaltim,” tambah Yusniar.
Peningkatan dalam sektor pariwisata Kaltim juga tercermin dari dinamika transportasi yang semakin positif. Penggunaan moda transportasi udara dan laut domestik mengalami peningkatan, menunjukkan mobilitas masyarakat yang lebih tinggi dalam mendukung sektor pariwisata.
“Perkembangan positif ini menunjukkan potensi besar Kaltim dalam menarik lebih banyak wisatawan baik dari dalam negeri maupun mancanegara,” kata Yusniar.
Meski mencatat prestasi membanggakan, Yusniar mengingatkan pentingnya memahami pariwisata sebagai kombinasi berbagai aspek, termasuk rekreasi, ekowisata, dan MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions). Kaltim, dengan kekayaan alam dan budaya yang melimpah, memiliki potensi besar untuk terus berkembang sebagai destinasi wisata unggulan di Indonesia.
“Dengan kekayaan alam seperti hutan hujan tropis, taman nasional, serta situs budaya lokal, Kaltim berpeluang menjadi destinasi wisata yang semakin diminati oleh wisatawan yang mencari pengalaman unik dan autentik,” jelas Yusniar.
Dia juga menambahkan bahwa pengembangan pariwisata berkelanjutan akan menjadi fokus utama ke depan. “Kita akan terus mendukung inisiatif yang mengedepankan pariwisata berkelanjutan agar kesejahteraan masyarakat tetap terjaga, dan alam serta budaya Kaltim dapat dilestarikan.”
Dengan meningkatnya jumlah pengunjung dan tingkat hunian hotel, sektor lain seperti kuliner, kerajinan tangan, dan transportasi diperkirakan akan ikut terdongkrak. Kondisi ini akan menciptakan ekosistem pariwisata yang saling mendukung dan memperkuat daya tarik Kaltim sebagai destinasi wisata.
“Keberhasilan ini bukan hanya milik sektor pariwisata, tapi juga berdampak positif pada sektor ekonomi lainnya yang terkait langsung dengan pariwisata,” imbuh Yusniar.
Ke depan, Kaltim diharapkan dapat memperkuat promosi pariwisatanya melalui event budaya dan festival-festival yang mampu menarik wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan pariwisata.
“Perlu ada kerja sama erat antara semua pihak agar promosi wisata Kaltim dapat lebih maksimal, sehingga bisa bersaing di tingkat nasional maupun internasional,” pungkas Yusniar.
Disadur dari Pranala
Discussion about this post