GoCSRKaltim. Seno Aji telah menduduki posisi strategis di dunia politik. Ia kini menjabat sebagai Sekretaris Partai Gerindra Kaltim dan menjadi Wakil Ketua DPRD Kaltim periode 2019-2024.
Padahal ujar Seno, awalnya tak ada niatannya untuk menjadi politisi. Apalagi bila menengok latar belakang keluarga besarnya yang tak ada trah politik. Orang tuanya hanya seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Semua dimulai sejak pria kelahiran Semarang, 12 November 1971 ini merantau ke Kalimantan Timur usai lulus Perguruan Tinggi. Ia bekerja sebagai ahli geologi di salah satu perusahan pertambangan emas di Kutai Barat pada tahun 1995.
Meski sempat melanglang buana hingga keluar negeri untuk pekerjaannya, mitos meminum air mahakam akan kembali ke kalimantan, ternyata terjadi padanya.
“2006 memboyong keluarga saya dari Semarang untuk pindah ke Samarinda. Memulai bisnis pertambangan dan alat berat. Dari enam bersaudara memang cuma saya yang beda, merantau dan berwiraswasta awalnya,” jelas pria beranak tiga ini (17/8/2022).
Hingga pada tahun 2009 ia diajak oleh Ipong Muchlissoni yang kala itu menjabat sebagai Ketua DPW PKB Kaltim. Niat awalnya diakuinya untuk menambah jaringan untuk kelangsungan bisnisnya. Namun karena terjadi dualisme ditubuh PKB kala itu, setahun kemudian yakni tahun 2010 Seno Aji ikut pindah ke Partai Gerindra mengikuti jejak Ipong.
“Jadi yang ngajak awal itu Pak Ipong, dan sempat jadi Ketua PKB Samarinda. Karena bisnis kala itu sudah tertata bisa ditinggal, masuklah saya ke Parpol,” ungkapnya.
Di Gerindra awalnya, ia mendapat jabatan sebagai Ketua Satuan Relawan Indoneisa Raya (Satria) Gerindra Kaltim. Dan pada Pemilu 2014 ia maju sebagai Calon Legislatif (Caleg) DPRD Kaltim Dapil Samarinda. Hanya saja saat itu ia gagal terpilih, namun tetap fokus untuk melanjutkan karirnha di politik.
Baru pada Pemilu 2019 ia sukses untuk merebut kursi Legislator Karang Paci. Hal itu diakuinya akibat ada penyesuaian dapil dari Samarinda menuju ke Kutai Kartanegara (Kukar).
“Setelah sukses Gerindra yang dipimpin Andi Harun memenangkan Isran-Hadi di 2018, saya pindah dapil ke Kukar. Alhamdulillah terpilih karena memang dulu urusan kerja banyak disana,” terangnya.
Setelah terpilih ia tak langsung menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kaltim, ia menjabat sebagai Anggota Komisi III. Hingga saat Pilkada Samarinda Andi Harun terpilih menjadi Walikota Samarinda periode 2021-2024.
Ia pun dipercaya untuk menggantikan Andi Harun yang sebelumnya menjabat Wakil Ketua DPRD Kaltim.
“Selain itu kan saya menjabat Sekretaris Gerindra Kaltim. Dibilang titik tertinggi karir politik, iya. Tapi saya masih punya hasrat untuk menjadi Kepala Daerah. Karena ada sejumlah persoalan di tengah masyarakat yang kita bisa selesaikan jika di eksekutif,” jelasnya.
Ambisi ini, ucapnya muncul bukan tanpa alasan sebutnya. Setelah terpilih menjadi Legislator DPRD Kaltim, dan turun ke masyarakat banyak persoalan yang perlu terentaskan namun cukup terhalang karena tugas dan fungsi dewan yang terbatas.
“Jadi dari awalnya hanya untuk networking (jaringan), hari demi hari jadi passion (hasrat) saya. Apalagi bila melihat Prabowo sebagai tokoh sentral Gerindra. Untuk kepentingan masyarakat, meningkatkan kesejahteraan rakyat. Yang jelas tentu ada hitungannya, minimal saya melanjutkan di DPRD Kaltim dulu,” tandasnya.(bom/ADV/DPRDKaltim)
Discussion about this post