GoCSRKaltim – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan telah menyusun Rencana Strategis dan Rencana Kerja 2025 dengan menampung aspirasi melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Untuk mewujudkan program yang tepat sasaran, perusahaan menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Banua Patra dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI Unit Balikpapan, Dodi Yapsenang, menegaskan pentingnya kolaborasi dalam pengembangan program pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan. Menurutnya, sinergi antara berbagai pihak dapat membantu mewujudkan visi dan misi perusahaan dalam menciptakan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Dalam pengembangan program CSR, kami bersinergi dengan berbagai pihak untuk membangun program pemberdayaan masyarakat yang akan direncanakan dan diimplementasikan dalam satu tahun ke depan. Kami berharap dapat berkolaborasi bersama demi mewujudkan program yang berdampak positif,” ujar Dodi.
Kolaborasi dengan Pemangku Kepentingan
FGD ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Balikpapan, Local Hero Ketua Pengurus Koperasi Kriya Inovasi Mandara (KIM), mitra binaan PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) Daerah Operasional Bagian Selatan, serta perwakilan dari PT KPI Unit Balikpapan.
Kepala Bappedalitbang Kota Balikpapan, Murni, menekankan bahwa kolaborasi adalah kunci dalam mendorong inisiatif sosial yang berkelanjutan. Menurutnya, diskusi seperti FGD sangat diperlukan untuk merumuskan langkah strategis dalam mendukung inovasi dan inklusi sosial di masyarakat.
“Harapan kami, FGD ini dapat meningkatkan partisipasi aktif masyarakat serta memberikan apresiasi yang menumbuhkan kepercayaan diri mereka dalam berinovasi dan berkontribusi,” tutur Murni.
Tak hanya itu, PT KPI Unit Balikpapan juga melibatkan 48 pemangku kepentingan dari Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara, termasuk pemerintah daerah, kelompok masyarakat, serta mitra binaan.
Masyarakat sebagai Motor Inovasi
Local Hero sekaligus Ketua Pengurus Koperasi KIM, Rusni Febriyanti, mengungkapkan bahwa FGD menjadi ruang bagi kelompok masyarakat dan mitra binaan untuk terus belajar dan berbagi pengalaman. Ia mencontohkan perjalanan kelompoknya dalam mengembangkan produk dari sabut kelapa yang sebelumnya tidak memiliki nilai ekonomi tinggi.
“Dulu kelompok kami hanya segelintir orang yang percaya bahwa sabut kelapa bisa menjadi produk bernilai ekonomi. Kami belajar secara otodidak melalui YouTube dan Google. Lewat FGD ini, kami dapat berbagi pengalaman dan membangun kepercayaan masyarakat dengan hasil nyata,” kata Rusni.
Senada dengan itu, Ketua Kelompok Rain Water Harvesting and Urbanfarming (Rawabening), Sarwana, menegaskan bahwa pemberdayaan masyarakat harus dimulai dari keinginan untuk belajar dan berinovasi. Ia berharap inisiatif seperti FGD dapat mendorong lebih banyak program berbasis pemberdayaan yang berdampak positif bagi komunitas.
“Kami percaya bahwa pemberdayaan masyarakat dimulai dari kemauan untuk belajar dan berinovasi. Dengan kolaborasi dan semangat pantang menyerah, potensi lokal dapat menjadi peluang ekonomi yang berkelanjutan,” tutup Sarwana.
Dengan adanya FGD ini, PT KPI Unit Balikpapan terus berkomitmen untuk membangun program CSR yang berkelanjutan, berorientasi pada inovasi, serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.




Discussion about this post