GoCSRKaltim – Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI tahun 2024 yang berlangsung di Aceh dan Sumatera Utara resmi ditutup pada Jumat (20/09/24) lalu.
Kalimantan Timur, sebagai salah satu provinsi dengan potensi atletik yang besar, berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan finis di posisi ke-8 dalam perhelatan bergengsi ini dengan mengantongin 25 emas, 55 perak, dan 69 perunggu, dengan total 153 medali.
Capaian ini tidak hanya mengukuhkan komitmen Kalimantan Timur dalam dunia olahraga nasional, tetapi juga menunjukkan kerja keras, dedikasi, dan semangat juang para atlet dan pendukungnya walaupun belum sesuai target yaitu 5 besar.
Perjalanan Kalimantan Timur menuju posisi ke-8 di PON 2024 bukanlah sesuatu yang mudah. Provinsi ini mengirimkan 659 atlet untuk berkompetisi di berbagai cabang olahraga.
Kontingen Kalimantan Timur mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi serta berbagai pihak, termasuk pelatih, tim medis, dan pendukung teknis, yang berperan penting dalam mempersiapkan para atlet untuk bersaing dengan provinsi-provinsi lain.
Sebelum PON dimulai, persiapan intensif telah dilakukan. Para atlet menjalani program pelatihan yang ketat dan berkesinambungan di bawah bimbingan pelatih-pelatih berpengalaman, dengan harapan mampu meraih medali di setiap cabang yang diikuti. Selain itu, semangat kebersamaan dan solidaritas di antara para atlet menjadi kunci utama dalam meraih hasil yang optimal.
Ada dua penyebab utama Kaltim gagal memenuhi target 5 besar. Yang pertama, atlet Benua Etam sebenarnya banyak yang masuk ke babak final, namun lebih banyak yang berakhir di posisi kedua.
“Atlet kita banyak masuk ke final, tetapi tidak banyak yang dapat medali emas, hanya 29. Itu juga jadi perhatian kami ke depannya,” jelas Ketua KONI Kaltim, Rusdiansyah Aras, Jumat, disadur dari Kaltimpost.
Sebagai gambaran, Kaltim memiliki potensi meraih 84 medali emas. Sangat cukup untuk merealisasikan target 5 besar (pos 5, Jateng: 71 emas). Tapi 55 di antaranya hanya menjadi medali perak. Penyebab kedua, capaian medali emas daerah lain di luar perkiraan.
Sebagai informasi, Kaltim menargetkan 35-40 medali emas. Artinya capaian saat ini hanya meleset 6 emas saja. Tapi jika pun meraih 40 emas, Benua Etam tetap gagal mencapai 5 besar. Karena Aceh saja, di peringkat keenam, meraih 65 medali emas.
Penjabat Gubernur Kaltim, Akmal Malik menilai pencapaian ini tetap membanggakan meski masih dibawah target 5 besar.
“Alhamdulillah, bisa mendapatkan posisi 8 besar. Kalau posisi target agak jauh sebenarnya, karena tuan rumah itu selalu mendapat keuntungan. Kalau kemarin kita di posisi 7, artinya kita hanya turun satu, dari sisi prestasi ini bagus. Tidak terlalu jauh, artinya konsisten prestasi olahraganya,” ujarnya.
Ia juga memberikan apresiasi atas perjuangan dan kinerja kontingen PON Kaltim, berharap pencapaian ini dapat menjadi pemacu untuk lebih baik lagi di masa mendatang. “Kita berikan selamat dan apresiasi untuk perjuangan dan kinerja kontingen PON Kaltim. Semoga ini terus menjadi pemacu untuk jadi lebih baik lagi di masa akan datang,” tambahnya.
Capaian posisi ke-8 ini bukanlah akhir dari perjalanan olahraga Kalimantan Timur, melainkan awal dari babak baru yang penuh harapan.
Pemerintah dan pihak terkait telah menyatakan komitmen mereka untuk terus membina dan mengembangkan bakat-bakat muda di Kalimantan Timur. Program pengembangan atlet di berbagai cabang olahraga akan terus diperkuat, dengan harapan pada PON berikutnya Kalimantan Timur dapat naik ke posisi yang lebih tinggi dan meraih lebih banyak medali.
Kalimantan Timur juga akan memanfaatkan momentum ini untuk mendorong lebih banyak partisipasi generasi muda dalam olahraga, baik di tingkat sekolah maupun komunitas.
Fasilitas olahraga akan terus ditingkatkan, dan lebih banyak ajang kompetisi lokal akan diselenggarakan guna menumbuhkan bibit-bibit atlet potensial yang dapat bersaing di kancah nasional dan internasional. (ARD)
Discussion about this post