GoCSRKaltim. Perjuangan Ketua APPSI Isran Noor untuk memperjuangkan tenaga honorer tidak main-main. Dari jumlah yang ada tercatat ada 2,4 juta orang yang menjadi honorer dan menggantung nasibnya saat ini.
“Kemarin Ketua Umum APPSI (Gubernur Isran Noor) menanyakan mengenai urusan tenaga honorer. Betul Pak, di beberapa provinsi dan kabupaten kota masih banyak,” ungkap Presiden RI Joko Widodo saat memberi pengarahan pada pembukaan Rakernas APPSI 2023 di Balikpapan, Kamis (23/2).
Dimana dalam Rakernas itu dihadiri sejumlah menteri dan para gubernur se-Indonesia.
Mendapat pertanyaan Gubernur Kaltim Isran Noor soal nasib tenaga honor itu pada Rabu kemarin, Presiden Joko Widodo pun langsung menelpon Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas.
“Pagi tadi, saya langsung telpon Menteri PANRB, kalau urusan itu masih digodok. Tapi saya minta dicarikan jalan tengah yang baik karena di provinsi masih ada ribuan. Di kabupaten kota masih ratusan,” kata Jokowi.
Presiden juga mengungkapkan pengalamannya saat masih menjadi wali kota Solo. “Saat saya wali kota, sebetulnya 100 persen sudah distop (penerimaan tenaga honor). Tapi sekarang sudah muncul ribuan lagi,” Ungkapnya.
“Sekarang sedang dirumuskan jalan tengahnya. Tolong nanti kalau sudah diputuskan bisa kita terapkan bersama,” tegasnya.
Adapun Isu tentang tenaga honorer ini menjadi satu dari tujuh arahan Presiden Joko Widodo di pembukaan Rakernas APPSI tahun ini.
Gubernur Kaltim Isran Noor sebagai Ketua Umum APPSI terus memperjuangkan nasib para tenaga honorer. Bukan hanya menyampaikan kepada Men PANRB, bahkan menyuarakan langsung kepada Presiden Joko Widodo.
“Kenapa harus penghapusan, sepanjang negara belum bisa menyiapkan lapangan kerja di luar itu,” kata Isran Noor.
Menurut Isran, tenaga honor ada yang menjadi guru, tenaga kesehatan, penyuluh pertanian dan lain-lain. Apalagi, tidak sedikit dari mereka juga bertugas di pedalaman-pedalaman.
“Bisa kita bayangkan, kalau itu dihapus, gak jalan itu pelayanan,” pungkasnya. (bom)
Discussion about this post