Dikutip dari WartaKotalive.com
JAKARTA – Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama, ingin melakukan diskusi dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Pembicaraan tersebut berkaitan untuk mendorong para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar semakin berdaya.
Sebelumnya, pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah mengungkapkan, program Jakpreneur ibarat sebuah mata rantai perekonomian di Ibu Kota.
Program ini tidak hanya membangkitkan perekonomian pelaku UMKM saja, tapi secara tidak langsung meningkatkan pula pendapatan asli daerah (PAD) melalui sektor pajak atau retribusi dari pelaku usaha itu sendiri.
“Mata rantai itu sangat jelas dari sisi ekonomi, jadi dalam konteks kebijakan publik ini harus digalakkan di berbagai tempat di Jakarta,” ujar Trubus.
Dia mencontohkan, para pemuda dari Karang Taruna yang ada di wilayah diikutsertakan dalam program Jakpreneur.
Dengan begitu, para pemuda di Jakarta dapat semakin produktif berwirausaha, sehingga dapat membantu perekonomian keluarganya.
“Para pemuda nanti bisa berwirausaha karena memperoleh pengetahuan berbisnis dari program Jakpreneur,” kata Trubus.
Dia mengungkapkan, program Jakpreneur sangat menolong perekonomian warga, terutama yang terdampak Covid-19.
Dari informasi yang dia dapat pada periode September 2020 lalu, Pemprov DKI Jakarta melalui Bank DKI telah mengucurkan kredit modal kerja untuk 153 UMKM senilai Rp 38,8 miliar.
Keputusan itu, kata dia, sangat tepat karena banyak UMKM yang mati suri akibat pandemi Covid-19.
Berdasarkan data yang dia punya, hanya lima sektor UMKM yang setidaknya mampu bertahan saat pandemi, yakni kesehatan, teknologi informasi (TI), pertanian, perkebunan, dan kehutanan.
“Langkah itu memang sudah harus dilakukan karena kondisi UMKM di Jakarta sekarang kian sulit. Usahanya lesu karena daya beli masyarakat menurun dan ada yang terkena PHK,” ujar Trubus.
Menurutnya, kepala daerah lain harus mengikuti langkah yang diambil Anies.
Dalam kondisi sulit, pemerintah harus hadir di tengah masyarakat agar usaha mereka tetap bertahan, sehingga dampak resesi tidak terlalu besar di wilayahnya masing-masing.
“Jadi, daerah itu tidak harus selalu mengekor atau menunggu (kebijakan) dari pemerintah pusat. Karena itu, pemberian stimulus untuk UMKM ini bagian dari inovasi kebijakan kepada rakyatnya,” jelas Trubus. (Tribunnews/Ismoyo)
Discussion about this post