Sabtu, Desember 6, 2025
  • Contact
  • About Us
Go CSR Kaltim
  • Home
  • CSR News
  • Jurnal Asa
  • Masyarakat Harus Tahu
  • Politik
  • Serba Serbi
  • Advertorial
No Result
View All Result
  • Home
  • CSR News
  • Jurnal Asa
  • Masyarakat Harus Tahu
  • Politik
  • Serba Serbi
  • Advertorial
No Result
View All Result
  • Contact
  • About Us
Go CSR Kaltim
No Result
View All Result
Home Masyarakat Harus Tahu

Greenwashing vs. Green Marketing: Jangan Tertipu Label Ramah Lingkungan!

Maret 19, 2025
in Masyarakat Harus Tahu, CSR News
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

GoCSRKaltim – Di era kepedulian terhadap lingkungan yang semakin meningkat, banyak brand mengklaim diri sebagai perusahaan yang peduli terhadap keberlanjutan. Namun, apakah semua benar-benar menjalankan praktik ramah lingkungan? Inilah yang membedakan antara greenwashing dan green marketing, dua istilah yang kerap muncul dalam dunia pemasaran.

Apa Itu Greenwashing?

Greenwashing adalah strategi pemasaran yang membuat suatu produk atau brand tampak peduli lingkungan, padahal kenyataannya tidak menerapkan praktik berkelanjutan. Perusahaan yang melakukan greenwashing sering menggunakan klaim yang menyesatkan atau tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Hal ini dilakukan untuk menarik konsumen yang semakin sadar akan isu lingkungan, meskipun produk atau layanan mereka sebenarnya tidak ramah lingkungan.

Contoh dari praktik greenwashing antara lain:

  • Menggunakan kemasan hijau atau simbol daur ulang tanpa ada bukti keberlanjutan.
  • Klaim “bebas bahan kimia berbahaya”, padahal masih mengandung zat berbahaya lainnya.
  • Mengiklankan program lingkungan yang hanya dijalankan secara simbolis tanpa dampak nyata.

Apa Itu Green Marketing?

Sebaliknya, green marketing adalah strategi pemasaran yang benar-benar berbasis pada prinsip keberlanjutan. Ini berarti perusahaan tidak hanya mengklaim, tetapi juga menerapkan praktik ramah lingkungan dalam seluruh rantai produksi hingga distribusi. Tujuan utama dari green marketing adalah untuk mendorong perilaku ramah lingkungan bagi konsumen sekaligus menciptakan dampak positif bagi planet ini.

Beberapa contoh green marketing yang nyata meliputi:

  • Menggunakan bahan baku yang berkelanjutan dan dapat didaur ulang.
  • Memastikan proses produksi minim limbah dan emisi karbon.
  • Mendorong transparansi dalam penyediaan informasi mengenai dampak lingkungan produk.

Tujuan Greenwashing vs. Green Marketing

  1. Keterbukaan
    • Greenwashing : Sering kali menyesatkan, menggunakan klaim lingkungan yang tidak dapat dibuktikan
    • Green Marketing : Transparan dan berbasis fakta dengan bukti nyata keberlanjutan
  2. Dampak
    • Greenwashing : Transparan dan berbasis fakta dengan bukti nyata keberlanjutan
    • Green Marketing : Meningkatkan kepercayaan konsumen dan membangun citra positif yang berkelanjutan

Mengapa Konsumen Harus Waspada?

Sebagai konsumen, penting untuk lebih kritis dalam memilih produk. Jangan hanya percaya pada label atau slogan yang mencantumkan kata “hijau”, “ramah lingkungan”, atau “berkelanjutan”. Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menghindari jebakan greenwashing antara lain:

  • Cek sertifikasi: Pastikan produk memiliki sertifikasi resmi seperti FSC, USDA Organic, atau Fair Trade.
  • Cari transparansi: Perusahaan yang benar-benar berkelanjutan biasanya mempublikasikan laporan keberlanjutan mereka secara terbuka.
  • Teliti bahan baku dan proses produksi: Jangan hanya melihat kemasan, tetapi cek juga komposisi dan sumber bahan yang digunakan.

Perbedaan utama antara greenwashing dan green marketing terletak pada transparansi dan komitmen perusahaan dalam menerapkan praktik berkelanjutan. Greenwashing hanya sekadar pencitraan, sementara green marketing benar-benar memberikan manfaat bagi lingkungan. Sebagai konsumen yang cerdas, kita harus lebih teliti dalam memilih produk agar tidak terjebak dalam klaim hijau yang menyesatkan dan benar-benar mendukung brand yang berkomitmen untuk lingkungan yang lebih baik. (NHW)

Tags: CSRGreen MarketingPPM
ShareTweetSend
Previous Post

4 Tahun Seraungroup: Dari Garasi, Perkuat Kolaborasi, Hingga Mengukir Prestasi

Next Post

ProKlim Sindang Sari: Kampung Iklim di Samarinda yang Berkontribusi dalam Mitigasi Perubahan Iklim

Discussion about this post

No Result
View All Result
  • 4 ALASAN KENAPA KAMU HARUS MEMBUKA USAHA SENDIRI

    4 Alasan Kenapa Kamu Harus Membuka Usaha Sendiri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sejarah CSR Dunia ke Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bersiap! Program Beasiswa Gratispol Segera Dibuka, Begini Mekanisme Pendaftarannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Resmi! Mulai 14 Februari, Pembayaran Parkir Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan Secara Non-Tunai

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Cecep, PNS yang Sukses Jadi Petani Hidroponik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Go CSR Kaltim merupakan media digital yang berfokus pada bidang Corporate Social Responsibility (CSR). Media ini berdiri dibawah manajemen PT Seraung Multi Media.

Contact Us

Jalan Wijaya Kusuma XII Nomor 7
Samarinda – Kalimantan Timur 75243

 

admin@gocsrkaltim.com

+62 541 590 2010

  • About Us
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

Our Segment

  • Advertorial
  • CSR News
  • Jurnal Asa
  • Masyarakat Harus Tahu
  • Politik
  • Semua
  • Serba Serbi

Afiliasi:

No Result
View All Result
  • Home
  • CSR News
  • Masyarakat Harus Tahu
  • Jurnal Asa
  • Politik
  • Serba Serbi
  • Advertorial
  • About Us
  • Contact

© 2024