GoCSRKaltim – Yupa, prasasti batu tertua di Indonesia, menjadi bukti otentik keberadaan Kerajaan Kutai Martadipura, kerajaan Hindu tertua di Nusantara. Prasasti ini menjadi saksi bisu atas kebesaran dan kedermawanan Raja Mulawarman yang berkuasa pada abad ke-5 Masehi.
Ditemukan di Bukit Berubus, Muara Kaman, yang terletak di pedalaman Sungai Mahakam, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, terdapat tujuh buah prasasti Yupa yang dipahat pada tiang batu. Keberadaan 7 prasasti Yupa Kerajaan Kutai ini diyakini berasal dari sekitar tahun 425 Masehi.
Prasasti-prasasti ini ditulis dalam bahasa Sanskerta dan menggunakan huruf Pallawa, menandakan kuatnya pengaruh budaya India di wilayah Nusantara kala itu. Sebagaimana layaknya sebuah tulisan, prasasti Yupa memuat pesan penting, yakni untuk mengabadikan tindakan mulia Raja Mulawarman yang dikenal dermawan terhadap para Brahmana.
“Yupa merupakan bentuk penghormatan yang monumental, bukan hanya terhadap Sang Raja, tetapi juga menjadi dokumen sejarah yang bernilai tinggi,” ujar arkeolog dari Balai Arkeologi Kalimantan Timur.
Yupa tidak hanya berfungsi sebagai catatan sejarah, tetapi juga menjadi penanda berakhirnya zaman prasejarah di Indonesia, menandai peralihan ke zaman sejarah melalui peninggalan tertulis. Hal ini menjadikan Yupa sebagai sumber utama dalam memahami awal mula peradaban dan pemerintahan berbasis agama di Nusantara.
Keaslian tujuh prasasti Yupa kini tersimpan rapi di Museum Nasional, Jakarta, sementara replikanya dapat ditemui di Museum Negeri Mulawarman, Tenggarong. Situs ini menjadi daya tarik wisata sejarah dan edukasi, terutama bagi para pelajar dan peneliti sejarah Indonesia.
Dengan nilai historis yang tinggi, prasasti Yupa dari Kutai tidak hanya menjadi warisan budaya yang membanggakan, tetapi juga mempertegas bahwa Indonesia memiliki akar peradaban yang kuat sejak ribuan tahun silam.
Discussion about this post