GoCSRKaltim – Pemilhan Umum (Pemilu) 2024 sudah di depan mata. Pesta demokrasi terbesar di Indonesia, karena tak hanya memilih Presiden dan Wakil Presiden tetapi juga angogota legislatif negeri ini, baik DPR RI, DPRD Provinsi, hingga DPRD Kab/Kota.
Tentu berbagai kesiapan terus dilakukan, tak terkecuali Aliansi Kawal Suara Kaltim. Sebuah gerakan non partisan melindungi dan mengawal Suara Kaltim untuk mewujudkan demokrasi sehat dan adil. Sebelum movement ini dilaksanakan, sudah terlaksana Tumbuk Caleg (Calon Legislatif) pada 08 Februari 2024 dengan mendengarkan dan mengadu gagasan antar Caleg dari berbagai latar belakang partai.
Terpanggil untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam Pemilu 2024, Aliansi Kawal Suara akan mengajak dan mencari 1.000 relawan yang akan bertindak sebagai pengawas di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS). Pengumuman ini dibuat pada konferensi pers di Dinasty Coffee, Samarinda, pada Minggu (11/02/2024).
Koordinator Kawal Suara Kaltim, Aditya Prameshvara, menjelaskan bahwa relawan akan berperan penting dalam mengantisipasi dan mengawasi kecurangan selama proses pemungutan dan penghitungan suara. “Kami juga akan mengumpulkan dan mendokumentasikan data suara dari TPS,” kata Aditya.
Aliansi Kawal Suara Kaltim juga telah membuka pendaftaran untuk relawan yang siap mengawal proses pemilu pada tanggal 14 Februari 2024. Para relawan yang terpilih akan menjalani pelatihan teknis melalui bimbingan teknis secara daring pada tanggal 13 Februari 2024 mendatang.
Kegiatan pengawasan ini juga telah mendapat dukungan dari Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dan bertujuan untuk memastikan transparansi hasil pemilu. Aditya menambahkan, “Berdasarkan PKPU No 25 Tahun 2023 Pasal 59 Ayat 1 dan 2, masyarakat memiliki hak untuk mendokumentasikan formulir C1, baik dalam bentuk video atau foto. Kami mengimbau relawan kami untuk tidak ragu mendokumentasikannya sebagai bukti transparansi.”
Aditya juga menyampaikan kegelisahan dari Kawal Suara Kaltim bahwa analisis potensi kecurangan dan praktik kecurangan di Indonesia sangat rawan, terutama di mana Kalimantan Timur juga masuk dalam 5 besar secara nasional Indeks Kerawanan Pemilu.
Dalam kesempatan yang sama, Aliansi Kawal Suara Kaltim juga menyatakan sikap dalam mencegah kecurangan dalam pemilu 2024, yaitu:
- Menolak money politics dengan menjunjung tinggi etika, moral, dan integritas dalam menjalankan proses demokrasi yang bersih dari segala kecurangan.
- Mengajak seluruh pemilih untuk bersinergi bersama dalam mengawal transparansi suara, dan menjaga hak pilih rakyat agar pemilu dijalankan tanpa unsur intimidasi, ketakutan, serta keterpaksaan demi tercapainya pemilu yang jujur dan adil.
- Mengajak seluruh media massa di Kaltim untuk berperan dalam mengawasi dan mewujudkan Pemilu damai tanpa hoax, narasi pemecah belah, black campaign, dan menyudutkan seseorang/sekelompok dengan unsur SARA, media massa memberikan informasi sebenar-benarnya dan menjunjung tinggi independensi.
- Mendesak penyelenggaraan pemilihan umum yang adil dan berimbang, di mana setiap partai politik, kandidat, dan pemilih diberikan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi, tanpa campur tangan atau keuntungan yang tidak adil dari pihak-pihak tertentu, serta memastikan penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggaran etika dan aturan pemilihan.
- Menuntut terwujudnya kejujuran dan transparansı dalam semua tahapan pemilihan umum, mulai dari proses pencalonan, kampanye, pemungutan suara, sampai penghitungan suara dengan memastikan bahwa setiap langkah dijalankan sesuai dengan prinsip-prinsip demokratis.
Aliansi Kawal Suara Kaltim juga berharap dukungan dari media massa untuk menciptakan pemilu yang damai, bebas dari hoax, narasi pemecah belah, dan kampanye hitam.
Relawan yang tertarik dapat mendaftar dan menjadi bagian dari Aliansa Kawal Suara Kaltim mulai dari tanggal 11 Februari hingga 13 Februari 2024 dengan mengisi formulir yang tersedia di https://bit.ly/MencariKawalan.
Discussion about this post