GoCSRKaltim – Balikpapan, kota yang terletak di Kalimantan Timur, menyimpan sebuah warisan sejarah yang sangat menarik, yaitu Rumah Dahor Heritage.
Rumah Dahor Heritage, yang berlokasi di Jalan Letjend Suprapto, Balikpapan, adalah sebuah rumah panggung yang dibangun pada tahun 1920 oleh BPM (Bataafsche Petroleum Maatschappij), sebuah perusahaan minyak Belanda.
Bangunan ini, yang dulunya digunakan sebagai rumah dinas untuk pekerja kilang minyak, kini menjadi salah satu cagar budaya yang diharapkan dapat melestarikan warisan sejarah kota Balikpapan.
Jejak Sejarah Rumah Dahor Heritage
Rumah Dahor Heritage menyimpan banyak cerita tentang sejarah Kota Balikpapan. Selama masa penjajahan Belanda, bangunan ini menyaksikan langsung persaingan antara Belanda dan Jepang untuk menguasai wilayah Balikpapan selama Perang Dunia II.
Melalui berbagai foto dan artefak yang dipamerkan di dalamnya, pengunjung bisa menjelajahi periode kolonial serta perkembangan kota Balikpapan.
Pada tahun 1997, Rumah Dahor Heritage secara resmi ditetapkan sebagai cagar budaya untuk mengingat penemuan sumur minyak pertama di Balikpapan yang terjadi pada tahun 1897.
Sumur minyak tersebut menjadi titik fokus perhatian Belanda dan Jepang selama Perang Dunia II.
Arsitektur Unik Rumah Dahor
Rumah Dahor Heritage memiliki bentuk rumah panggung, yang merupakan salah satu ciri khas rumah adat di Pulau Kalimantan, khususnya di Kalimantan Timur. Pemilihan desain rumah panggung ini terkait dengan letak wilayah yang dulunya berada di dekat pesisir laut.
Dibangun sekitar tahun 1900, rumah ini berdiri tegak dengan ketinggian yang lebih tinggi dari tanah di sekitarnya. Dahor Heritage memiliki bentuk kotak dengan atap berbentuk kerucut yang terbuat dari sirap.
Meski berusia lebih dari 100 tahun, bangunan ini masih terlihat kokoh berkat penggunaan kayu-kayu besar yang berkualitas. Jendela dan pintu rumah panggung ini dihiasi dengan banyak kaca di sekelilingnya untuk menambah sentuhan ornamen Belanda.
Di bagian depan rumah, terdapat pagar kecil yang terbuat dari bilah-bilah bambu atau kayu yang juga menunjukkan ciri khas rumah panggung.
Transformasi Menjadi Museum dan Pusat Edukasi
Dahor Heritage awalnya terdiri dari 27 bangunan serupa, namun saat ini hanya tersisa sembilan rumah yang dikelola oleh Pertamina.
Kesembilan rumah tersebut telah dialihfungsikan menjadi museum, taman baca, dan perpustakaan mini.
Pengelolaan yang teliti menjadikan Dahor Heritage bukan hanya sebagai destinasi wisata, tetapi juga sebagai sumber edukasi tentang sejarah eksplorasi dan eksploitasi minyak di Balikpapan.
Para pengunjung dapat menikmati foto-foto lama kota Balikpapan yang tertata rapi di dinding rumah. (NHW)
Discussion about this post