Demi meningkatkan pendapatan dan pemberdayaan masyarakat, pada Rabu (26/05/2021) Pertamina Fuel Terminal Samarinda dan Rumah Zakat mengadakan pelatihan budidaya maggot BSF dari program Bank Ramli (Ramah Lingkungan) di Jl. Merdeka RT. 88 Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda.
Diadakan secara sederhana dan tetap mematuhi protokol kesehatan, inti dari kegiatan ini adalah untuk pengembangan dari program Bank Ramli yang memang berfokus pada sampah rumah tangga atau sampah organik. Pelatihan budidaya maggot yang disampaikan oleh pemateri dari Ahasa Larva Group ini memiliki tujuan yakni membudidayakan maggot agar dapat menghasilkan penghasilan yang lebih bagi para anggota bank sampah sendiri sehingga kedepannya anggota menjadi mandiri.
Maggot sendiri merupakan larva dari black soldier fly (BSF) yang dapat diproduksi besar-besaran dan berpeluang menjadi bahan pakan sumber protein dan energi, karena kadar protein kasar mencapai 38% dan kadar lemak 20%. Manfaat maggot lainnya yaitu dapat mereduksi bau atau polusi. Sehingga dengan adanya maggot, sampah organik baunya akan berkurang bahkan sampai tidak tercium. Manfaat selanjutnya adalah bisa mengontrol populasi lalat rumah, namun yang terpenting bagi stakeholder peternakan adalah sumber nutrisi yang dihasilkan dari maggot sehingga bisa menjadi alternatif bahan pakan.
Kepada GO CSR Kaltim, Febrianti selaku CDO Pertamina FT Samarinda menyampaikan bahwa harapan dari pelatihan ini juga agar anggota Bank Ramli bisa menjual produknya sendiri dan melakukan branding sendiri. Selanjutnya juga harapannya program Bank Ramli ini bisa bersinergi bersama program pemerintah mengenai pupuk organik.
Setelah diresmikan pada Desember 2020 lalu, Bank Ramli Cesari dan Bank Ramli Perseka terus beroperasi dengan dibantu oleh Kelurahan setempat dan Rumah Zakat sebagai pelaksana dan pembina. Tak ketinggalan stakeholder terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup dan dinas-dinas terkait lainnya juga turut serta berperan dalam program ini.
“Perlu ditekankan bahwa program ini adalah Community Development, yang sifatnya jangka panjang atau terus-menerus setiap tahunnya, sehingga bantuan akan tetap diberikan sesuai dengan dinamika program sampai akhirnya program bisa mandiri dan dilepas” ungkap Febrianti.
Melihat dampak yang signifikan bagi lingkungan dan masyarakat sekitar yakni dengan penjualan tabungan sampah dari nasabah per bulan Mei sekitar 3-4 ton, Pertamina FT semakin semangat untuk terus memfasilitasi Bank Ramli dengan pengadaan alat-alat pengolah sampah anorganik seperti mesin pencacah sampah plastik dan mesin press botol-botol plastik.
Discussion about this post