GoCSRKaltim. Perusahaan tambang batu bara, PT. Pamapersada Nusantara (PAMA) menggelar media gathering di Swiss-Belhotel Borneo Samarinda dan pelatihan disabilitas di Hotel Amaris Samarinda, 31 Oktober hingga 3 November 2022.
Dalam kegiatan media gathering ini, PAMA mengajak para wartawan di area kerjanya di wilayah Kaltim, melihat langsung kegiatan CSR PAMA. Yaitu pelatihan digital vidio content creator bagi penyandang disabilitas.
Pada pelatihan ini, para peserta mendapatkan sertifikat dari BNSP setelah mereka melakukan uji kompetensi di akhir sesi pelatihan. 2 peserta terbaik diberikan laptop sebagai modal wirausaha.
CSR Dept Head PT PAMA site INDO-Bontang Yasser Pramana mengatakan, dalam kegiatan ini, pihaknya menyertakan 24 wartawan dan dua di antaranya wartawan yang berkantor pusat di Kota Bontang.
“Saya ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan wartawan yang selama ini ikut membantu mensosialisasikan beragam program yang telah kami lakukan, yang bersinergi bersama masyarakat dan pihak terkait,” tuturnya.
PT Pamapersada Nusantara (PAMA) terus berupaya meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat di sekitarnya melalui program CSR.
Salah satunya dengan menggelar pelatihan digital video dan marketing content creator bagi penyandang disabilitas.
Pelatihan ini berlangsung di Hotel Amaris, di Jalan dr Soetomo, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kaltim.
Sulasman menyebut bahwa, digital ekosistem perlu dibangun karena kemajuan teknologi saat ini memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari.
Sedangkan alasannya memilih disabilitas sebagai peserta, karena PT PAMA meyakini golongan ini sesuai untuk program pengembangan atau pembekalan diri.
“Memang kita semua ini diciptakan dengan kemampuan, tetapi digitalisasi itu dibutuhkan kemauan sehingga semuanya bisa (menekuni digitalisasi),” ujarnya.
Terlebih penyandang disabilitas juga merupakan daripada masyarakat yang juga sepatutnya mendapat hak kasih sayang dan edukasi.
Pihaknya juga berkomitmen untuk terus mengembangkan kemampuan disabilitas, sehingga nantinya mereka mendapat kesempatan yang sama untuk bekerja di PT PAMA.
“Pelatihan ini harus terus dikembangkan di seluruh wilayah PAMA tentunya karena mereka kan bagian daripada aset bangsa,” ucapnya.
Dirinya berpesan agar peserta bisa menjalani pelatihan dengan baik dan optimis karena kehidupan itu ada di tangan para peserta.
Diharapkan agar peserta bisa terus semangat dan meningkatkan kepercayaan diri, sebab di era digitalisasi ini disabilitas juga punya kesempatan yang sama.
Sementara itu, Sekretaris Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kalimantan Timur, Syawal mengaku pihaknya mengajukan kegiatan sertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk disabilitas.
“Jadi kita mengikuti zaman sekarang, bahwa pelatihan itu berbasis digital dan disertai dengan BNSP untuk mencarikan pekerjaan bagi penyandang disabilitas,” ucapnya.
Terlebih di Kaltim, terdata ada sekitar 8.000 penyandang disabilitas yang memang membutuhkan kegiatan serupa untuk meningkatkan kemampuan diri sehingga bisa bersaing di dunia kerja.
Begitupun yang disampaikan Kepala Diskominfo Kaltim, Muhammad Faisal mengatakan bahwa pelatihan seperti ini yang memang perlu digelar.
“Yang menarik dari pelatihan ini ada dua hal, audiennya yang merupakan penyandang disabilitas dan ada sertifikasinya. Luar biasa,” ucapnya.
Faisal turut menyampaikan ucapan terimakasih terhadap PT PAMA yang menggelar kegiatan ini.
Pelatihan berlangsung selama dua hari, dengan peserta sebanyak 25 orang yang kemudian akan diseleksi menjadi 20 orang. (bom)
Discussion about this post