Saat ini, dunia bisnis sudah penuh sesak dengan kompetisi di berbagai bidang usaha. Bahkan, sudah wajar ditemui adanya beberapa industri dengan produk dan jasa yang sama, saling berebut pasar dalam satu wilayah.
Untuk bisa tetap hidup dan berkembang, masing-masing industri harus lebih unggul dan mengalahkan kompetitornya. Bila diibaratkan, kondisi kompetisi bisnis yang ada saat ini seperti pertarungan antar hiu yang saling menggigit untuk berebut mangsa hingga membuat lautan menjadi berwarna merah karena darah mereka. Inilah yang kemudian dikenal sebagai red ocean strategy dalam dunia bisnis.
Apa itu Red Ocean Strategy?
Seperti yang sedikit dibahas sebelumnya, strategi Red Ocean merupakan kondisi dimana dua atau lebih industri/bisnis saling berebut pangsa pasar yang sama. Semakin banyak peserta kompetisi, semakin ketat juga pertarungan yang terjadi. Bisnis yang tidak mampu bersaing akan kekurangan pelanggan, atau bahkan mengalami kebangkrutan.
Persaingan yang ketat tersebut akhirnya memaksa sebuah bisnis harus memilih pilihan, melakukan diferensiasi produk atau menerapkan menekan biaya produksi serendah mungkin.
Sebagai contoh, misalkan dalam suatu daerah sudah ada 2 pedagang bakso dengan jumlah pasar yang tidak cukup banyak. Kemudian ada pengusaha baru yang ingin membuka usaha. Karena melihat bahwa warung bakso yang ada cukup laris, akhirnya dia ikut berjualan bakso. Lama kelamaan, jumlah pedagang bakso di daerah tersebut bertambah menjadi 5, sehingga membuat mereka harus saling berebut pelanggan.
Blue Ocean Strategy Sebagai Solusi
Karena kompetisi red ocean yang seiring berjalanya waktu justru menjadi semakin merah, munculah konsep untuk membuat samudera pertarungan yang baru, yaitu blue ocean strategy. Strategi samudra biru adalah upaya sebuah bisnis untuk keluar dari persaingan bisnis yang sangat ketat, dengan cara menciptakan ruang pasar baru yang tidak ada pesaingnya.
Ketika sebuah bisnis ada dalam suatu ruang pasar yang kosong, maka seluruh pasar potensial akan bisa dikeruk tanpa melalui usaha yang berdarah-darah. Sederhananya, strategi samudra biru berpatokan pada usaha untuk menciptakan produk atau fitur produk yang selama ini belum ada dan tidak disadari oleh pesaing.
Penerapan strategi samudra biru ini telah diterapkan oleh sebuah perusahaan startup ojek daring di Indonesia. Meskipun layanan ojek, taksi, angkot, atau jenis layanan transportasi lain sudah lama ada di Indonesia, Gojek tidak lantas masuk kedalam persaingan bisnis yang sudah ada.
Gojek melihat potensi ceruk pasar yang tinggi, tetapi terkendala karena berbagai kekurangan dari layanan yang selama ini sudah ada diantaranya kurang nyaman, tidak menjamin keamanan, transaksi yang seringkali merugikan konsumen, hingga kondisi kendaraan yang kurang baik.
Akhirnya, gojek menciptakan samudra biru yang baru, dengan menghadirkan sebuah bisnis ojek yang inovatif melalui aplikasi dengan mengangkat nilai keamanan, kenyamanan, pelayanan yang baik, serta kemudahan. Penciptaan samudra biru membuat Gojek kini digolongkan sebagai satu-satunya decacorn di Indonesia dengan nilai valuasi hingga US$ 10 Miliar.
Prinsip Dasar Blue Ocean Strategi
Blue ocean strategy menitik beratkan fokus pengembangan bisnis dengan cara mencari ceruk pasar baru yang belum atau tidak disadari kompetitor. Alih-alih memberikan tawaran produk dengan fitur yang sama dengan kompetitor, pengusaha harus mampu menjauh dari produk-produk yang sudah ditawarkan oleh kompetitor.
Untuk bisa menciptakan samudera baru, seorang pengusaha harus mampu menemukan dan membangun ceruk pasar baru. Disini, kemampuan pemetaan dan analisa terhadap kebutuhan pasar, kelemahan-kelebihan pesaing, serta peluang-peluang yang ada sangat penting untuk menciptakan ide bisnis baru.
Selanjutnya bila sudah berhasil menemukan ide tersebut, pengusaha bisa melakukan eksploitasi terhadap ceruk pasar, membangun brand yang kuat, serta terus melakukan inovasi sehingga tidak terkejar oleh kompetitor yang lama-kelamaan juga akan masuk ke samudera yang Anda ciptakan.
Sumber: trusvation.com
Discussion about this post