CSRNews – Kolaborasi antara PT Pertamina dan PT Berkah Salama Jaya (BSJ) Kalimantan Timur (Kaltim) dalam menjalankan program penggemukan sapi, bermitra dengan Kelompok Ternak Sapi di Kabupaten Kutai Barat (Kubar), akhirnya membuahkan hasil.
Dimana, Kelompok ternak Maju Jaya Bersama (MJB), Kecamatan Barong Tongkok, salah satu mitra PT BSJ Kaltim di Kutai Barat, berhasil menjalankan program penggemukan sapi tersebut dan melakukan panen perdana, Kamis (6/5/2021).
Ketua Kelompok Ternak Maju Jaya Bersama, Moch. Mislani mengatakan, panen perdana ini dilakukan setelah melewati proses penggemukan selama tiga bulan sejak Februari lalu, sebanyak 113 ekor sapi.
“Alhamdulillah sesuai jadwal. Sapinya masukkan tanggal 16 Februari, sampai sekarang, tiga bulan. Jadi sesuai aturan dengan induk kami PT. Berkah Salama Jaya, semuanya kita timbang dan panen hari ini,” kata Mislani di sela – sela proses penimbangan sapi di kandang ternak, Kampung Mariti Kecamatan Barong Tongkok.
Menurutnya, kenaikan berat badan sapi selama 3 bulan proses penggemukan bervariasi, mulai dari 25 kilogram, 70 kilogram hingga 90 kilogram per-ekor, dari berat rata-rata sapi pertama masuk dalam program penggemukan 160 – 200 kilogram per-ekor.
Setelah proses penimbangan dalam panen perdana ini, lanjut Mislani, akan di pasarkan melalui Induk PT. Berkah Salama Jaya, dan sebagian di pasarkan di Kutai Barat.
“Selain ke Induk kami, sebagian sudah ada yang dipasarkan disini. Jadi, mulai besok kelompok kami juga melakukan pemotongan daging untuk kebutuhan hari raya lebaran disini. Jadi yang akan kita kirim, serahkan ke Induk itu sebanyak 84 ekor sapi, mulai didistribusikan hari ini sama besok nanti,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT. Berkah Salama Jaya, Suparlan menegaskan, kegiatan penggemukan sapi di koperasi Maju Jaya Bersama ini sudah sesuai dengan program induk, dan secara keseluruhan sapi yang ada dipanen tersebut memenuhi syarat untuk dipasarkan. Meski ada sejumlah ekor sapi yang kurus karena terserang penyakit.
“Jadi sapi yang sakit ini disendirikan biar tidak menular ke-yang lainnya. Nah, kalau perawatannya disisi susah, yang sakit ini akan kita tarik dan ganti yang baru lagi. Tapi rata-rata semuanya memenuhi syarat untuk dipasarkan,”tegasnya
Terkait dengan pemasaran, lanjut Suparlan, akan diambil kembali oleh induk sebagai avalis atau penyedia barang maupun yang mengambil hasil panen.
“Mengenai harga, tetap sesuai dengan kesepakatan awal yaitu Rp 48 ribu timbang hidup. Jadi keuntungan untuk mitra yang dalam hal ini kelompok tani adalah kenaikan berat badan. Pertama ini akan kita pasarkan di Kutai Barat, kalau disini sudah cukup, tentu induk akan bertanggung jawab memasarkan ke Balikpapan, Samarinda dan daerah lainnya,” lanjutnya.
Suparlan menghimbau kepada kelompok Mitra ternak sapi yang ada di Kutai Barat agar tetap semangat menjalankan program tersebut. Sebab, keberlangsungan dalam sebuah mitra usaha adalah kontinu dan konsisten.
Maka itu, Ia berharap kegiatan panen yang dilakukan koperasi Maju Jaya Bersama ini dapat menjadi contoh dan motivasi bagi kelompok lainnya yang sudah bermitra, karena PT Berkah Salama Jaya terus berupaya secara konsisten melaksanakan program yang sudah berjalan.
Kontributor: Mikael Carolus Jaang
Discussion about this post