GoCSRKaltim – Penjabat (Pj.) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik mendapat pujian dari Tim Evaluator Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) atas prestasinya dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem di provinsi tersebut.
Tim Evaluator yang terdiri dari Sekretaris Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemendagri Ahmad Husin Tambunan, Staf Khusus Mendagri Kastorius Sinaga, dan anggota lainnya menyampaikan apresiasi itu setelah mendengar laporan kinerja Akmal Malik selama tiga bulan pertama menjabat sebagai penjabat gubernur.
Akmal Malik memaparkan 10 indikator prioritas yang telah dicapai selama memimpin Kaltim, yaitu kesehatan, stunting, layanan publik, kemiskinan ekstrem, inflasi, BUMD, penyerapan anggaran, perizinan, kegiatan unggulan, dan pengangguran.
Salah satu capaian yang menonjol adalah penanganan kemiskinan ekstrem di Benua Etam. Berdasarkan data yang disajikan, persentase penduduk miskin ekstrem Kaltim pada 2022 dan 2023 lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata nasional, yaitu hanya 0,10% atau sekitar 3.910 jiwa.
Hal ini menunjukkan bahwa upaya pemerintah provinsi dalam memberdayakan masyarakat miskin telah membuahkan hasil.
“Secara nasional ini kami apresiasi, Kaltim menjadi provinsi pertama nantinya sesuai dengan data-data yang dikemukakan disini, adalah provinsi pertama di seluruh Indonesia yang akan bebas kemiskinan ekstrem di tahun 2024. Karena eskalasi penurunannya juga dua kali lipat dari nasional,” kata Kastorius yang dikutip, Minggu (7/1/2024).
Sementara itu, Ahmad Husin Tambunan mengatakan bahwa secara keseluruhan kinerja Akmal Malik sudah baik dan sesuai dengan arahan Presiden. Dia turut memberikan beberapa saran untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, kesehatan, dan perizinan di Kaltim.
“Jadi saya ingin sampaikan pesan dari Irjen Kemendagri sesuai dengan arahan Presiden yaitu prioritas penurunan stunting, penurunan angka kemiskinan dan tingkat pengangguran, angka inflasi, pelayanan publik/perizinan dan rumah sakit/pelayanan kesehatan,” terangnya.
Adapun, Akmal Malik mengucapkan terima kasih kepada Tim Evaluator Kemendagri atas apresiasi dan masukan yang diberikan.
“Alhamdulillah evaluasi berjalan dengan baik. Memang ada beberapa catatan-catatan kealfaan kita, contoh melaporkan NPHD, evidence-nya, tapi tidak apa, inikan baru triwulan pertama, tapi secara overall kita mendapatkan apresiasi,” pungkasnya.
Disadur dari Kalimantan Bisnis
Discussion about this post