GoCSRKaltim – Pasangan Duta Wisata Kalimantan Timur (Kaltim) 2023, Arif Noor Gunawan dan Nadya Pradita Hosensyah, patut diacungi jempol atas dedikasi mereka dalam melestarikan budaya lokal melalui program unggulan mereka, Putik Pampang. Berlatar belakang ilmu seni dan komunikasi, mereka tergerak untuk memberdayakan masyarakat Kampung Dayak Pampang, Samarinda, melalui pelatihan membatik dan pengembangan motif batik khas Pampang.
Setelah melalui berbagai proses dua tahun kebelakang, akhirnya produk batik khas Pampang dari Putik Pampang resmi diluncurkan berbarengan dengan kemeriahan Festival Dayak Kenyah 2024 pada Kamis (20/06/24) di Desa Budaya Pampang, Samarinda.
Acara peresmian ini dihadiri oleh tamu penting, termasuk Sekretaris Daerah Kota Samarinda, Ir. Hero Mardanus Satyawan, M.T., Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Samarinda, H. Muslimin, S.E, M.Si., perwakilan Presiden Dayak Kenyah, dan para pejabat lainnya.
Putik Pampang, yang merupakan kependekan dari Kampung Batik Pampang, bukan sekadar program pelatihan membatik biasa. Di balik program ini, terdapat filosofi mendalam tentang “mengembangbiakkan atau memproduksi”. Arif dan Nadya berharap Putik Pampang dapat menjadi benih bagi para ibu-ibu di Pampang untuk membuka peluang usaha baru sebagai UMKM, sekaligus menambah nilai pariwisata daerah melalui wastra batik.
Pada kesempatan peluncuran lalu tak hanya tetapi juga menjadi momen promosi Batik Pampang. Pengunjung festival dapat merasakan langsung pengalaman membatik melalui kegiatan membatik yang disediakan khusus untuk mereka. Hal ini bertujuan untuk memperkenalkan lebih dalam proses pembuatan batik khas Pampang dan melibatkan masyarakat dalam pelestarian budaya lokal.
Duta Wisata Kalimantan Timur 2023, melalui program “Putik Pampang”, telah bekerja keras selama dua tahun terakhir untuk mewujudkan produk Batik Pampang ini. Kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam mendukung masyarakat Pampang, khususnya dalam sektor pariwisata, ekonomi kreatif (PAREKRAF), dan budaya. Selain itu, program ini akan dibawa sebagai salah satu program unggulan Duta Wisata Kalimantan Timur ke tingkat nasional pada Desember 2024.
Peresmian Batik Pampang ditandai dengan pemberian produk batik khas Pampang kepada Sekda Kota Samarinda, Kepala Dinas Disporapar Samarinda, serta Kepala Adat dan istri. Acara ini juga melibatkan beberapa media untuk membantu mempromosikan Batik Pampang agar lebih dikenal luas dan siap dipasarkan baik secara offline maupun online.
Keseriusan Arif dan Nadya dalam menjalankan program Putik Pampang tidak sia-sia. Setelah melalui berbagai rintangan, mereka berhasil mendapatkan 2 legalitas penting: Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) untuk motif batik Pampang dan hak merek dagang. Legalitas ini menjadi bukti sah kepemilikan motif batik Pampang dan membuka jalan bagi masyarakat Pampang untuk memasarkan batik mereka secara resmi.
Produk batik dari Putik Pampang dibanrol dengan harga Rp 200.000 per kain berukuran 2 meter x 148 cm. Desain batik akan terus berkembang seiring waktu dan menjadi program keberlanjutan yang diharapkan dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat Desa Budaya Pampang.
Peluncuran Batik Putik Pampang di Festival Dayak Kenyah 2024 menjadi langkah awal yang positif dalam upaya pelestarian budaya dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, serta menjadi momentum bersejarah bagi “Putik Pampang” dalam memperkenalkan Batik Pampang ke kancah yang lebih luas, sehingga diharapkan Batik Putik Pampang dapat terus berkembang dan menjadi kebanggaan Kalimantan Timur dengan dukungan berbagai pihak dan masyarakat.
Putik Pampang menjadi contoh inspiratif bagaimana kolaborasi, dedikasi, dan kreativitas dapat menghasilkan dampak positif bagi masyarakat dan budaya lokal. Upaya Arif dan Nadya patut dicontoh dan dilanjutkan oleh generasi muda untuk menjaga kekayaan budaya Indonesia. (NHW/Adv)
Discussion about this post