GoCSRKaltim. Jumlah Honorer di Kaltim saat ini mencapai 10 ribuan orang. Data inipun disebut berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan yang saat ini diurus oleh Pemprov Kaltim. Artinya jika ditambahkan dengan kabupaten kota tentu jumlahnya akan lebih banyak.
Namun, Pemerintah pusat dalam keputusannya akan menghapus Tenaga Honorer pada tahun 2023 mendatang dan menggantikannya dengan PPPK yang harus melewati tahapan seleksi dahulu.
Menyikapi hal itu, Gubernur Kaltim Isran Noor kembali menyampaikan komitmennya dan bersumpah selama masih menjabat Gubernur tidak akan menghapus tenaga honorer.
Penegasan itu, disampaikan Isran saat berada di Kutai Timur Rabu (12/10) lalu.
Isran pun bingung, bagaimana tenaga honor dihapus, sedangkan pemerintah belum mampu menciptakan lapangan kerja di luar pemerintahan.
“Data yang saya dapatkan, tenaga honor di seluruh Republik Indonesia jumlahnya lebih kurang 3 juta orang, itu termasuk honor guru, penyuluh dan tenaga kesehatan,” tegasnya.
Kalau 3 juta orang lanjutnya, masing-masing menanggung 4 anggota keluarga, maka jumlah berlipat. “Dan dampaknya, pemerintah secara tidak langsung menambah angka pengangguran serta menciptakan kemiskinan baru,” bebernya.
Isran pun menanyakan jika pemerintah pusat tetap bersikeras menghapus tenaga honor. Artinya tidak memiliki hati nurani dan empati bagi mereka yang telah mengabdikan dirinya untuk bangsa dan negara.
Lantas dirinya pun menceritakan saat bertandang ke Jawa Tengah, di salah satu SD negeri di Batu Raden. Dimana dari 10 guru yang mengajar, ternyata hanya tiga yang berstatus PNS, sisanya 7 guru adalah honorer dengan gaji Rp300 ribu.
Karena itu, Isran Noor bertekad tetap mempertahankan tenaga honor bahkan mengupayakan meningkatkan kesejahteraan mereka.
“Saya berkomitmen tenaga honor tidak akan dihapus. Apakah nantinya diganti namanya sesuai nomenklatur,” pungkasnya. (bom)
Discussion about this post