GoCSRKaltim. Investasi di Kaltim hingga triwulan II atau Januari-Juni 2022 terus mengalami pertumbuhan positif. Investasi ini bukan hanya dari dalam negeri saja (PMDN), tetapi realisasi dari Penanaman Modal Asing (PMA).
Disebutkan bahwa Malaysia, Singapura, dan Tiongkok menjadi tiga negara dengan realisasi investasi tertinggi. Total tercatat ada 19 negara yang berinvestasi ke Kaltim.
Investor asal Malaysia telah merealisasikan investasinya senilai nilai US$ 59,05 juta (Rp847,48 miliar) atau 25,96 persen dari total nilai total investasi pada 38 proyek.
Investor Singapura merealisasikan investasinya senilai US$ 52,09 juta (Rp747,62 miliar) atau 22,90 persen pada di 52 proyek, sedangkan investor dari Tiongkok merealisasikan investasinya senilai US$ 35,98 juta (Rp516,37 miliar) atau 15,82 persen pada 7 proyek.
” Semoga semakin banyak negara lain yang berinvestasi,” ucap Gubernur Kaltim Isran Noor, kepada awak media.
Isran menyebutkan, tidak hanya Malaysia, Pemprov mengapresiasi, investor Singapura dan Tiongkok serta investor dari negara lainnya.
Karena, berkat investasi yang masuk, banyak juga tenaga kerja terdistribusi pada subsektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan yang menyerap tenaga kerja Indonesia paling banyak yaitu 4.089 orang atau 64,02 persen dari total jumlah tenaga kerja Indonesia yang terserap melalui tambahan investasi PMA.
Sektor lain yang juga menyerap tenaga kerja indonesia adalah subsektor pertambangan dengan serapan tenaga kerja Indonesia sebanyak 1.106 orang atau mencapai 17,32 persen dari total jumlah tenaga kerja Indonesia yang terserap.
Disusul subsektor industri nmineral nonlogam menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 471 orang atau mencapai 7,37 persen dari total jumlah tenaga kerja Indonesia yang terserap.
Penyerapan tenaga kerja Indonesia paling besar terdapat di Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu sebanyak 3.846 orang, disusul Kabupaten Kutai Timur sebanyak 1.019 orang dan Kabupaten Berau sebanyak 627 orang. Total penyerapan tenaga kerja asing sebanyak 161 orang. Total penyerapan tenaga kerja Indonesia dan asing selama periode triwulan II ini sebanyak 6.548 orang.
Pemprov juga menyebut, bahwa realisasi PMA
berdasarkan sektor usaha, subsektor pertambangan mendapatkan tambahan investasi
terbesar yaitu US$ 97,27 juta (Rp1,39 triliun) atau sebesar 42,76 persen dari keseluruhan realisasi PMA.
Subsektor lain yang juga memberikan kontribusi cukup besar bagi investasi di wilayah ini adalah tanaman pangan, perkebunan dan peternakan yaitu sebesar US$ 46,44 juta (Rp666,51 miliar) atau 20,42 persen dan subsektor industri makanan sebesar US$ 29,54 juta (Rp424,03 miliar) atau 12,99 persen.
Secara keseluruhan terdapat sekitar 17 subsektor usaha yang berkontribusi terhadap nilai investasi PMA pada triwulan II tahun 2022.
“Prinsipnya kita bersyukur, meski kondisi Pandemi Covid, realisasi investasi asing juga berjalan dan tumbuh di Kaltim. Semoga ini tetap konsisten hingga rakyat menerima manfaatnya,” jelasnya. (bom)
Discussion about this post