GoCSRKaltim – Jalan negara, jalan utama menuju Ibu Kota Nusantara, terputus karena ambles di Desa Tengin Baru, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (29/1/2024), disadur dari Kompas.
Kejadian ini sempat membuat antrean panjang kendaraan. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat membuat jalur pengalih dan melakukan penanganan sementara agar kendaraan bisa melintas.
Kepala Kepolisian Sektor Sepaku Ajun Komisaris Kasiono mengatakan, jalan tersebut ambles sekitar pukul 07.00. Sebuah truk yang mengangkut tandan buah segar sawit sempat terjebak dalam amblesan jalan. Titik kejadian ini berjarak sekitar 35 kilometer dari Titik Nol Ibu Kota Nusantara (IKN).
”Tidak ada korban jiwa atau korban luka. Truk sedikit mengalami kerusakan, tetapi sudah dievakuasi,” kata Kasiono, dihubungi dari Balikpapan.
Ia menambahkan, sekitar pukul 09.30 atau 2,5 jam setelah kejadian, mobil kecil dan sepeda motor sudah bisa melewati jalan pengalih berupa jalan tanah di sisi amblesan yang dibuat Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Kasiono menjelaskan, jalan tersebut ambles sedalam 2,5 meter dengan lebar dan panjang sekitar 3 meter. Semula, kendaraan berat seperti truk diminta untuk menunggu terlebih dahulu karena jalur pengalih dinilai tidak aman jika dilewati kendaraan berat.
Dihubungi secara terpisah, Irwan Tri H dari Teknik Jalan dan Jembatan Bidang Preservasi BBPJN Kaltim mengatakan, untuk penanganan sementara, pihaknya menguruk amblesan jalan dengan tanah dan melapisinya dengan pelat besi. Langkah itu diambil agar jalan yang ambles bisa segera dilewati dan mengurangi antrean panjang kendaraan.
Pukul 19.00, Irwan mengatakan, kendaraan berat sudah bisa melintas di jalan yang sebelumnya ambles. ”Saat ini kami sudah membuka badan jalan yang ambles sehingga bisa dilalui berbagai kendaraan. Kami menggunakan sistem buka-tutup jalan,” kata Irwan.
Sistem buka-tutup yang Irwan maksud adalah memberlakukan satu arah kendaraan melintas. Sebagai ilustrasi, saat kendaraan dari arah Balikpapan melintas, kendaraan dari arah sebaliknya akan menunggu. Setelahnya, kendaraan dari arah IKN akan melintas, sementara kendaraan dari arah Balikpapan akan menunggu, begitu seterusnya.
Menurut Irwan, di bawah jalan yang ambles itu memang terdapat gorong-gorong air yang sudah berusia tua. BBPJN Kaltim tahun ini berencana mengganti gorong-gorong tersebut. Namun, belum sempat diganti, jalan di atas gorong-gorong itu ambles lebih dahulu saat dilalui truk pengangkut kelapa sawit.
Untuk penanganan permanen, kata Irwan, BBPJN Kaltim akan mengganti gorong-gorong berukuran 4 x 4 meter itu dengan yang baru. Jalan yang ambles itu untuk sementara akan dibagi menjadi dua jalur: jalur pertama untuk kendaraan melintas sementara, jalur kedua diperbaiki secara permanen.
”Untuk pengerjaan satu jalur permanen, kami target seminggu selesai. Setelah itu, jalur permanen bisa dilalui kendaraan, kemudian jalur sementara akan kami perbaiki permanen,” kata Irwan.
Jalur tersebut merupakan jalur satu-satunya dari Balikpapan, Kutai Kartanegara, atau Samarinda menuju lokasi pembangunan IKN. Sejumlah kebutuhan pembangunan IKN yang dikirim melalui jalur darat dari Balikpapan pasti melewati jalur tersebut.
Untuk itu, jalan ini menjadi jalur darat penting sebagai penunjang pembangunan tahap awal IKN. Untuk kelancaran arus lalu lintas, kepolisian mengerahkan personel untuk mengatur kendaraan yang melintas.
Direktur Lalu Lintas Polda Kaltim Komisaris Besar Rifki mengatakan, sejumlah petugas sudah berjaga di lokasi untuk menyaring kendaraan yang melintas agar tak terjadi antrean panjang kendaraan. Kendaraan yang bisa lewat Balikpapan untuk melanjutkan perjalanan bakal diarahkan untuk berputar arah.
”Kendaraan yang memang tujuannya ke IKN diminta untuk antre. Anggota kepolisian bersiaga untuk membantu buka-tutup jalan,” kata Rifki. (Sucipto)
Discussion about this post