CSR News – Dinas Pertanian Kabupaten Kutai Barat (Kubar) bekerja sama dengan PT. Gunung Bara Utama (GBU) melakukan penanaman padi Mekongga di lokasi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Martawai di Kampung Jengan Danum, Kecamatan Damai, pada Senin 12 April 2021.
Padi Mekongga sendiri merupakan padi sawah. Program penanaman padi ini merupakan program pertanian, dengan adanya PT. GBU sangat menambah kekuatan Dinas Pertanian dan meringankan beban pemerintah yang sangat minim anggaran pada masa pandemi.
Kepala Dinas Pertanian, Petrus mengatakan “sejak pertama kali dibuka tahun 2019 lalu kami sudah melakukan pendampingan dan memberi pupuk, kapur serta bibit” .
“Dinas Pertanian bersama PT. GBU saling bergantian mengisi kekosongan yang diperlukan para petani,” ujar Petrus.
Saat di wawancara via telepon, Belly Seno Sukabhakti selaku External Government Relation, Head Department PT. GBU mengatakan bahwa melalui program PPM yang dijalankan oleh PT. GBU pihaknya ingin melakukan pengembagan ke bidang pertanian dan persawahan. Agar mempercepat proses pengembangan padi sawah dan pemahaman masyarakat sekitar yang sebelumnya bercocok tanam dengan sistem padi gunung atau ladang berpindah, PT. GBU rutin melakukan sosialisasi mulai dari seminggu sekali pada 2019 hingga seminggu 3 kali pada tahun 2021. PT. “PT GBU juga selalu melakukan pendampingan dengan mendatangkan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dari Pulau Jawa yang sudah berpengalaman,” jelas Belly Seno Sukabhakti. Selain bantuan pengembangan dan penyuluhan PT. GBU juga memberikan berbagai kebutuhan yang dibutuhkan petani seperti vitamin, cangkul dan peralatan lain yang diperlukan.
Hasilnya, panen perdana pun terjadi pada tahun 2019, walau panen perdana di 2019 itu tidak merata dengan tingkat keberhasilannya belum begitu memuaskan. Hingga kini harapannya akan terjadi panen setiap 3 bulan sekali. “Nanti kita akan usahakan panen tiga bulan kedepan dan akan mengundang bupati untuk hadir dalam acara panen raya nanti,” ungkap Denis Supervisor External Government Relation (EGR) PT. GBU.
Kendala yang dihadapi antara lain tingkat keasaman air yang masih tinggi meski telah diberi kapur. Namun seiring berjalannya waktu berkat pelatihan dan penyuluhan yang didukung oleh PT. GBU & Dinas Pertanian, para petani banyak pengetahuan tentang menanam padi yang benar.
PT. GBU selalu berkoordinasi dengan Dinas Pertanian terkait bantuan yang diperlukan para petani. Masing-masing memberi bantuan silih berganti setiap bulan sehingga tidak terjadi bantuan yang tumpah tindih.
Petrus berpesan kepada para petani agar jangan patah semangat dalam menanam padi. Para petani harus sabar karena Dinas Pertanian dan PT. GBU selalu mengupayakan pendampingan untuk membantu mengatasi masalah para petani.
Dennis berharap, masyarakat jangan hanya fokus di satu kegiatan swasembada padi saja. Hendaknya juga mengembangkan ke hortikultura dengan menanam sayur dan sebagainya, sehingga masyarakat Kubar bisa menjadi penyuplai untuk kebutuhan masyarakat setempat tanpa harus mendatangkan dari luar Kubar.
Dikutip dari Viva Borneo Kabak Petinggi Kampung Jengan Danum terpilih menyampaikan sangat mengapresiasi terhadap perusahaan PT.GBU yang sudah peduli terhadap warganya yang sedang bercocok tanam menanam padi. Ia berharap perusahaan yang lain bisa ikut membantu para petani yang ada di sekitar perusahaan seperti PT. United Tractor (UT) dan Juga PT. Pamapersada Nusantara.
“Kami berharap semua perusahaan yang ada di sekitar kami ini ikut bergabung dengan para petani di Gapoktan Martawai Jengan Danum ini seperti PT. GBU ini,” pintanya.
Kedepannya, PT. GBU tidak hanya melakukan pengembangan di bidang sawah saja tetapi dengan adanya IKN tentu akan menjadikan kota-kota disekitarnya akan menjadi penyangga ibu kota negara termasuk Kubar. Sehingga, Kubar selain dapat menyuplai beras juga mampu mengembangkan di bidang perkebunan seperti penanaman buah-buahan dan tanaman pokok kebutuhan sehari-sehari.
Discussion about this post