GoCSRKaltim. PT Pama Persada Nusantara (PAMA) site Baya bekerja sama dengan Puskesmas Separi III dan Pemerintah Desa Bhuana Jaya menggelar pembinaan kader posyandu, balita dan lansia. Kegiatan tersebut dirangkai lewat agenda bertajuk Refreshing Kader Posyandu Balita dan Lansia, Rabu (20/9/2023). Kegiatan tersebut digelar di BPU Desa Bhuana Jaya, dibuka secara resmi oleh Kepala Desa Bhuana Jaya yang diwakili Sekretaris Desa, Suwondo. Acara tersebut diikuti kurang lebih 45 kader posyandu yang ada di Desa Bhuana Jaya. Kepala Puskesmas Separi III, Yusup Riduan langsung turun tangan untuk memberikan materi dan pembekalan kepada kader maupun masyarakat yang hadir dalam acara tersebut.
Peran kader posyandu sengaja ditonjolkan, karena posyandu merupakan salah satu tempat bagi ibu, balita dan lansia untuk memeriksakan kesehatan mereka. Lewat kegiatan rutin posyandu, tumbuh kembang balita bisa dipantau dengan baik. Di posyandu juga dilakukan pemberian imunisiasi, peningkatan gizi serta dilakukan konseling maupun penyuluhgan kepada masyarakat desa.
PT Pama Persada Nusantara hadir dalam melakukan pembinaan posyandu di lingkungan kerjanya adalah untuk menekan angka kematian balit dan balita, penurunan angka kelahiran, termasuk pencegahan stunting. Termasuk Penerimaan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta peningkatan kemampuan untuk mengembangkan kegiatan berkenaan dengan kesehatan yang sesuai kebutuhan masyarakat.
Dalam sambutannya, Project Manager PT Pama Persada Nusantara Site Baya, Fedo Ferdiansyah yang diwakili oleh CSR Dept Head, Yosua E. Pangkut mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut merupakan salah bagian dari Program Corporate Social Responsibility (CSR) bidang kesehatan, yang merupakan kerja sama antara PT Pama Persada Nusantara site Baya dengan Puskesmas Separi III. “Program ini dititik beratkan pada pencegahan kasus stunting. Di mana diharapkan agar para kader posyandu bisa menjadi ujung tombak dalam mencegah terjadinya kasus stunting dengan berbagai cara yang bisa dilakukan. Seperti sosialisasi kepada para pelajar untuk mencegah terjadinya perkawinan dini, memberi penyuluhan kepada ibu-ibu hamil maupun ibu yang punya balita agar rutin berkunjung ke posyandu. Kemudian juga diajarkan cara pengolahan makanan dari pangan lokal yang bernilai gizi tinggi dan sebagainya,” ujar Yosua.
Melalui pembinaan dan pelatihan kader posyandu balita, bumil dan lansia itu diharapkan dapat menjadi fasilitator serta dinamisator berbagai program maupun kegiatan yang dilaksanakan dan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat pada posyandunya masing-masing. Kegiatan pembinaan kader posyandu yang dilakukan meliputi pembinaan posyandu balita, pembinaan administrasi, pemeriksaan rutin balita dan penyuluhan. Para kader kesehatan membutuhkan pembinaan atau pelatihan dalam rangka menghadapi tugas-tugas mereka dan masalah yang dihadapi di lapangan. Hal tersebut dianggap penting untuk dilaksanakan guna mengingatkan masyarakat agar senantiasa menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Melalui kegiatan pembinaan kader posyandu itu diharapkan peran posyandu sebagai ujung tombak pemantauan status gizi di masyarakat dapat lebih optimal.
Adapun kegiatan pengembangan yang dilaksanakan meliputi Pengadaaan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) rutin, sesuai dengan acuan gizi yang telah ditetapkan oleh PKK. Upaya peningkatan mutu dan kualitas pelayan di posyandu bukan hanya tugas dan tanggung jawab pemerintah serta kader posyandu, tetapi merupakan tugas dan tanggung jawab bersama semua pihak, yakni pemerintah, swasta dan seluruh lapisan warga masyarakat. (dir)
Discussion about this post