GoCSRKaltim. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kaltim, mendatangi DPRD Kaltim. Tujuan hearing tersebut, Bawaslu Kaltim hendak melakukan penguatan komitmen bersama dewan terkait menghalau politik uang di Pemilu 2024.
Ketua Bawaslu Kaltim, Hari Darmanto, menyebut agenda ini juga sebagao penguatan komitmen terkait anti politik uang, dinamika politik di 2024 dan peran kemudian Bawaslu dalam penegakan hukum.
“Ada isu krusial soal kita menjadi urutan nomor 5 dalam indeks kerawanan pemilu. Artinya banyak isu yang perlu kita perbaiki soal isu money politik, isu SARA, termasuk penetapan IKN terhadap dinamika Pemilu 2024,” ucapnya kepada awak media.
Selain itu, Bawaslu Kaltim juga mengingatkan anggota DPRD Kaltim, agar tidak memanfaatkan sarana reses jadi ruang kampanye. Dimana pada Pemilu 2019 pihaknya pernah memeriksa dugaan pelanggaran penggunaan reses untuk kegiatan kampanye.
Terlebih sekarang ini ada tiga agenda DPRD Kaltim, bertatap muka dengan warga. Selain reses, juga ada sosbang dan sosper.
Untuk itu, Hari menegaskan tiga instrumen itu tidak disusupi dengan aktivitas kampanye politik. “Harapan kami jangan disusupi dengan kepentingan kampanye partai politik atau kampanye pencalonan dirinya sebagai anggota dewan kembali. Ya, fokus saja kepada urusan menggunakan tiga instrumen itu untuk melayani rakyat, atau melakukan aspirasi,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kaltim pun mengakui bahwa masih banyak partai politik yang awam tentang kegiatan apa saja yang bisa berpotensi menjadi pelanggaran penyelenggaraan pemilu.
“Rada’-rada’ awam untuk tahu potensi yang terjadinya pelanggaran. Misalnya, bagaimana pengawasan terhadap pelaksanaan yang belum berjalan. Bacaleg (bakal calon legislatif) yang memasang spanduk, tapi belum masuk kampanye. Karena ada aturan baru,” ungkapnya.
Ia berharap agar pihak Bawaslu Kaltim bisa mensoialisasikan lebih giat dalam pencegahan pelanggaran hukum pemilu kepada partai politik. Sehingga seluruh peserta pemilu 2024, baik parpol maupun bacaleg, tahu apa yang harus dilakukan untuk melaksanakan pemilu yang aman. (bom/adv/DPRDKaltim)
Discussion about this post