GoCSRKaltim. Kasus penemuan gagal ginjal akut yang terjadi di Indonesia membuat para orangtua khawatir. Apalagi penyakit ini menyerang anak-anak berusia dibawah usia 6 tahun.
Menurut data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Nasional, sampai Oktober ini sudah terjadi 131 kasus yang tersebar di sejumlah wilayah. 14 wilayah tersebut di antaranya DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah , Banten, Bali, Kaltim, Kalteng , Aceh, Sumatera Barat, Papua Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Ketua IDAI Kaltim , dr Diane Meyta Supit pun mengatakan bahwa di Kaltim hingga saat ini belum ada laporan yang masuk. Namun hal ini harus diwaspadai. “Kalau Kaltim mungkin suspect, tapi belum ada laporannya, ” terangnya.
Penyakit inipun menjadi berbahaya karena disebut menyerang ginjal. Sehingga tidak bisa berfungsi maksimal, yang bisa berdampak pada kematian. Yang lebih mengherankan kasus Acute Kidney Injury (AKI) sebutan lain dari gagal ginjal akut ini , penyebabnya masih belum diketahui sampai saat ini.
Meyta juga menjabarkan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan pengurus pusat terkait hal itu. Di mana pada anak yang terpapar ada gejala-gejala awal yang dialami pasien. “Pasien ini biasanya tidak ada gagal jantung atau gagal ginjal sebelumnya, ” ucapnya.
Selain itu juga ciri-cirinya ada pengurangan berat badan dan tidak mengeluarkan urine atau air kencing selama 12 jam. Jika ada hal serupa masyarakat pun diminta segera melaporkan ke dokter spesialis terdekat. “Ini harus segera diperiksa, ” tegasnya.
Dirinya juga menyebut, pihak rumah sakit sudah diedukasi oleh IDAI Kaltim terkait hal ini, sehingga bisa segera ditangani. Selain itu surveilen pun diperlukan untuk mendetaksi kasus sejak dini.
“Penyebab kasus ini belum diketahui, jadi masih belum dipahami apakah menular atau tidak, ” ungkapnya.
“Ada juga anak-anak yang terinfeksi ini karena pernah terpapar Covid-19. Tapi ini masih kemungkinan, jadi penyakit ini sangat berbahaya efeknya bisa menyebkan kematian, ” katanya.
Namun Meyta mengungkapkan, bahwa kasus ini banyak anak yang sehat tiba-tiba mendadak sakit jantungnya dan gagal ginjal. Bahkan banyak kasus yang terjadi, anak anak yang terpapar belum divaksinasi Covid-19.
Meskipun dijelaskannya, hingga saat ini belum ada kasus kematian akibat kasus AKI. Namun yang mencengangkan dirinya menyebut bahwa yang terpapar tidak hanya anak di bawah 6 tahun. Melainkan juga usia di bawah 18 tahun. “Jadi di bawah 18 tahun juga harus waspada, ” tegasnya lagi.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, dr Jaya Mualimin menyebut bahwa sejauh ini memang belum ada kasus AKI yang ditemui di Kaltim berdasarkan laporan dari semua rumah sakit yang ada.
Namun pihaknya menegaskan, untuk upaya pencegahan memang akan dilakukan dengan berkoordinasi kepada Dinkes seluruh kabupaten/kota.
dr Jaya menyebut, kejadian ini harus diingatkan kepada orangtua anak-anak untuk memperhatikan makan dan minum. Bahkan menurutnya, kasus gagal ginjal akut ini masih bisa pulih kembali setelah perawatan yang baik. “Yang bahaya itu kalau gagal ginjal kronis itu harus dicuci darah, ” terangnya.
Terkait kasus yang terjadi karena anak-anak pernah terpapar Covid-19 pihaknya belum mengkonfirmasi hal tersebut. Di mana, Jaya menyebut bahwa virus korona ini juga merupakan vaksin alamiah.
Menurutnya terkait data dari IDAI pusat yang mencantumkan nama Kaltim dalam temuan kasus, bisa saja diambil dari situs online. Sehingga hal ini tidak terkonfirmasi langsung ke Dinkes Kaltim. (bom)
Discussion about this post