GoCSRKaltim. PT Bayan Resources Tbk (BYAN) menargetkan volume produksi batu bara di sepanjang tahun ini sebesar 42 juta hingga 48 juta Metrik Ton (MT). Target di tahun ini tumbuh sekitar 7,9 persen sampai 23,3 persen dibandingkan realiasi produksi tahun lalu, sebesar 38,9 juta MT.
Sejalan dengan volume produksi, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Bayan Resources Tbk, Jenny Quantero menjelaskan pihaknya menargetkan volume penjualan batu bara juga di kisaran 42 juta MT sampai dengan 48 juta MT.
Adapun komitmen dan kontrak penjualan untuk 2023 per awal Maret sudah mencapai 44,3 juta MT. Di mana sebanyak 13,8 juta MT sudah menggunakan harga jual tetap, sedangkan 30,5 juta MT menggunakan harga mengambang.
“Di sepanjang tahun ini harga jual rata-rata batu bara atau Average Selling Price (ASP) diproyeksikan berada di kisaran US$ 80 per MT hingga US$ 90 per MT,” jelasnya dalam paparan publik, baru-baru ini.
Target rasio pengupasan tanah atau Overburden (OB) ditargetkan berada di kisaran 4,0 berbanding 1 hingga 4,5 berbanding 1.
Untuk mendukung target-target produksi tersebut manajemen Bayan Resources Tbk menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai US$ 220 juta sampai dengan US$ 250 juta di sepanjang tahun ini.
Jenny menjelaskan lebih lanjut, capex ini akan digunakan untuk berbagai proyek perluasan Tabang termasuk kelanjutan konstruksi jalan pengangkutan batu bara baru sepanjang 101 kilometer ke Sungai Mahakam dan fasilitas pemuatan tongkang baru di Sungai Mahakam.
Serta perluasan kapasitas throughput di Balikpapan Coal Terminal (BCT) dan berbagai proyek lain berskala lebih kecil serta berbagai penggantian peralatan penanganan batu bara bergerak.
Di sepanjang tahun lalu emiten pertambangan batu bara ini mencatatkan pendapatan senilai US$4,70 miliar. Jumlah ini naik 64,8 persen dari pendapatan di akhir 2021 yang hanya US$ 2,85 miliar.
Pendapatan BYAN didominasi oleh penjualan batu bara kepada pihak ketiga, yakni mencapai US$ 4,39 miliar. Disusul oleh penjualan batu bara kepada pihak berelasi senilai US$ 300,31 juta.
Adapun pelanggan dengan pendapatan lebih besar dari 10 persen nilai pendapatan berasal dari China National Machinery Import and Export Corporation senilai US$ 577,63 juta dan TNB Fuel Service Sdn. Bhd. senilai US$ 319,2 juta.
Sementara itu, BYAN terpantau mencatatkan kenaikan beban. Beban pokok pendapatan naik 40,1 persen US$ 1,54 miliar dari sebelumnya hanya US$ 1,10 miliar.
Beban penjualan melesat 368 persen menjadi US$ 140,41 juta dari sebelumnya US$ 30,00 juta. Beban umum dan administrasi melonjak 102,9 persen menjadi US$ 77,49 juta.(*)
Discussion about this post